Menu

Dolar Australia Menguat Lagi, Dinilai Masih Undervalued

A Muttaqiena

Dolar Australia menguat lagi, sejalan dengan termoderasinya kekhawatiran pelaku pasar. Selain itu, posisi Aussie disinyalir masih di bawah nilai wajarnya.

Dolar Australia menguat kembali sebesar 0.2 persen ke level 0.7125 terhadap Dolar AS pada awal perdagangan sesi Eropa hari Selasa ini (26/Maret), sementara AUD/NZD menanjak 0.3 persen ke level 1.0322. Penguatan kemungkinan didukung oleh faktor teknikal serta berkurangnya kekhawatiran pasar.

Sebelumnya, perubahan formasi kurva yield obligasi Amerika Serikat mengakibatkan eskalasi kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dunia, sehingga membebani minat risiko pasar. Namun, kini sebuah indikator penting yang mengukur kekhawatiran pasar, telah kembali melandai.

 

Investor Tetap Optimis

Rilis sejumlah data ekonomi AS yang mengecewakan pada hari Jumat telah memicu perubahan fenomenal atas formasi kurva yield AS. Yield obligasi jangka pendek meningkat, sedangkan yield obligasi jangka panjang menurun. Akibatnya, spread antara yield obligasi 3-bulanan AS dan yield obligasi 10-tahunannya memasuki teritori negatif. Padahal, pembalikan kurva yield obligasi semacam itu dipandang sebagai salah satu leading indicator bagi resesi ekonomi di negeri Paman Sam.

Kekhawatiran mengenai resesi tersebut memicu upaya pelarian dana dari Dolar AS, tetapi tak mendorong kenaikan permintaan atas mata uang Safe Haven seperti Yen dan Franc secara signifikan. Mayoritas investor dan trader tampaknya masih cenderung optimis mengenai outlook ekonomi ke depan. Meski bank sentral mayor diperkirakan akan mengambil pose dovish , tetapi resesi diharapkan bisa dihindari.

 

VIX Melandai Lagi

Dalam perdagangan hari ini, performa mata uang komoditas cenderung positif. Pasangan mata uang AUD/USD mengalami penguatan, sementara NZD/USD nangkring dekat kisaran tertinggi bulan ini sekitar level 0.6900-an.

" Model jangka pendek AUD kami mengindikasikan nilai wajar saat ini berada pada 71.86 (sen Dolar AS), jadi walaupun ada penghindaran risiko (akibat data yang dirilis) pada hari Jumat, AUD/USD masih tampak agak undervalued," kata Rodrigo Catril, pakar strategi forex senior di NAB, sebagaimana dikutip oleh Inside Retail. Lanjutnya, "Kemungkinan, diperlukan penurunan lebih tajam pada harga komoditas dan (kenaikan) VIX hingga setidaknya di atas 25 agar nilai wajar AUD/USD tenggelam ke bawah 70.00 (sen Dolar AS)."

VIX, atau CBOE Volatility Index, merupakan indeks yang mengukur ekspektasi volatilitas pasar saham sebagaimana disiratkan oleh perdagangan options indeks S&P500. VIX kerap digunakan sebagai barometer minat risiko pasar, karena volatilitas bursa saham seringkali melonjak saat terjadi kepanikan. VIX telah melompat nyaris 3 poin ke level 16.48 pada hari Jumat, kemudian reli lagi ke 17.43 pada hari Senin. Namun, hari ini VIX telah menurun kembali ke kisaran 16.05.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE