Menu

Dolar Australia Naik Terbatas Pasca Data Inflasi China

N Sabila

Kenaikan tersebut pasca CPI China dinilai sangat minim. AUD/USD sudah lebih dulu ditumbangkan oleh kabar mengenai Home Loan Australia yang di bawah ekspektasi.

Seputarforex.com - Inflasi Konsumen China berakselerasi di bulan Oktober lalu hingga mencapai level tinggi sembilan bulan. Kecilnya penurunan harga makanan membuat inflasi secara keseluruhan tak begitu terbebani. CPI China meningkat 1.9 persen pada bulan Oktober (YoY) dibandingkan dengan perolehan 1.6 persen pada bulan September.



Harga makanan di China turun 0.4 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnnya, dan menjadi penurunan dalam sembilan bulan berturut-turut meski tak separah penurunan pada bulan September di angka 1.4 persen.

Sedangkan, harga barang bukan makanan turun 2.4 persen dari satu tahun sebelumnya, sama seperti bulan September. Para pembuat kebijakan di Beijing berharap dapat mempertahankan inflasi di kisaran 3 persen tahun ini. Dalam basis MoM, CPI China naik 0.1 persen di bulan Oktober, dari bulan September.


Dolar Australia Naik Terbatas

Terlepas dari laporan tersebut, Dolar Australia merupakan mata uang yang paling terpengaruh oleh data ekonomi China. Setelah laporan CPI China tersebut, AUD/USD naik terbatas dengan diperdagangkan di angka 0.7682 pada hari Kamis (09/Nov) siang ini. Kenaikan tersebut dinilai sangat minim, mengingat bahwa AUD/USD sudah lebih dulu ditumbangkan oleh kabar mengenai Home Loan Australia yang lebih lemah daripada ekspektasi.

Di sisi lain, AUD/NZD juga mengalami penurunan yang cukup tajam di angka 1.1012, setelah RBNZ mengumumkan kebijakan moneternya yang meski mempertahankan suku bunga bulan ini, namun menyinggung perlunya kenaikan suku bunga demi stabilitas ekonomi. Menurut Imre Speizer, ahli mata uang di Westpac, RBNZ jelas menunjukkan sentimen yang lebih hawkish daripada ekspektasi pasar. Oleh sebab itulah, Kiwi mengalami reli tajam.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE