Menu

Dolar Australia Rebound Berkat Keperkasaan Ekonomi China

A Muttaqiena

Data ekonomi China yang cukup impresif berkontribusi mengerem pelemahan dolar Australia dan dolar New Zealand.

Seputarforex - Dolar Australia menguat sekitar 0.5 persen ke kisaran 0.7720-an terhadap dolar AS dalam perdagangan awal sesi Eropa (19/Januari), setelah melemah pada pekan lalu. Data GDP China yang cukup impresif berkontribusi mengerem pelemahan Aussie beserta mata uang negeri jirannya, dolar New Zealand. Saat berita ditulis, NZD/USD telah naik tipis sekitar 0.4 persen ke kisaran 0.7132.

Grafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

Data GDP China yang dirilis hari Senin menunjukkan akselerasi pertumbuhan dari 4.9 persen pada kuartal III/2020 menjadi 6.5 persen pada kuartal IV/2020, jauh lebih baik ketimbang estimasi yang dipatok pada 6.1 persen (Year-on-Year). Ini artinya ekonomi China bertumbuh lebih cepat dibanding sebelum krisis COVID-19 merebak.

Produksi industri China terakselerasi menjadi 7.3 persen (Year-on-Year) pada bulan Desember 2020, kembali menjadi motor pertumbuhan negeri. Pemerintah China juga menggalakkan sejumlah proyek infrastruktur baru dalam merespons pelemahan ekonomi akibat COVID-19 pada awal tahun 2020. Dinamika ini pada gilirannya akan mendukung permintaan terhadap bahan baku yang berasal dari Australia.

Kinerja ekonomi China yang tangguh mendorong kenaikan tren harga komoditas yang berkorelasi positif dengan kurs AUD dalam jangka pendek. Harga bijih besi -komoditas ekspor utama Australia- bahkan terus mempertahankan reli di rekor tertinggi sejak 2011.

Meski demikian, ada dua lampu kuning yang tengah diperhatikan oleh para pengamat pasar. Pertama, penyebaran kasus COVID-19 baru di China yang kembali bermunculan di sejumlah wilayah termasuk Beijing. Kedua, prospek konsolidasi fiskal oleh otoritas China pada tahun 2021 dalam upaya menstabilkan kondisi keuangan negara setelah menggelontorkan beragam stimulus tahun lalu.

Dari dalam negeri Australia, pelaku pasar memantau jadwal rilis data ketenagakerjaan dan penjualan ritel pada hari Rabu dan Kamis mendatang. Konsensus memperkirakan tingkat pengangguran akan turun dari 6.8 persen menjadi 6.7 persen pada bulan Desember 2020, sementara rekrutmen tenaga kerja baru berkurang dari 90k menjadi 50k.

"Meski kami tak se-pesimis konsensus, kami kira hampir separuh dari kenaikan (Employment Change) akan disumbangkan oleh rekrutmen pekerjaan paruh-waktu. Ini hanya akan mengonfirmasi ekspektasi suku bunga RBA rendah untuk kurun waktu lebih lama, dan berdampak singkat saja pada AUD," ungkap Chris Turner, Kepala Strategi FX di ING Bank, yang memperkirakan rekrutmen akan turun dari 90k menjadi 67k.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE