Menu

Dolar Australia Terancam Pasca Pengumuman RBA

A Muttaqiena

Pergerakan dolar Australia terbebani oleh keinginan bank sentral Australia (RBA) untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat 0.1 persen hingga tahun 2024.

Seputarforex - Dolar Australia mundur dari level tertinggi harian pada 0.7768 terhadap dolar AS dalam perdagangan hari ini (1/Juni), menyusul pengumuman bank sentral Australia (RBA) yang bernada dovish. RBA menegaskan kembali bahwa beragam prasyarat untuk kenaikan suku bunga acuan kemungkinan baru bakal terpenuhi paling cepat pada tahun 2024 .

Grafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

Dalam rapat kebijakan tadi pagi, RBA memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dan target yield obligasi 3-tahunan sesuai dengan ekspektasi pasar pada tingkat 0.10 persen. Akan tetapi, opini bank sentral bernada semakin hati-hati sehubungan dengan lockdown baru-baru ini di negara bagian Victoria -kawasan yang memiliki populasi terbesar kedua di Australia- akibat peningkatan jumlah kasus COVID-19.

"Terlepas dari pemulihan kuat dalam perekonomian dan pekerjaan, tekanan gaji dan inflasi lamban," kata Gubernur RBA Philip Lowe, "Dewan berkomitmen untuk mempertahankan kondisi moneter yang sangat akomodatif untuk mendukung kembalinya full-employment di Australia dan (mendorong) inflasi konsisten dengan target."

"Salah satu sumber ketidakpastian penting adalah kemungkinan wabah virus yang meningkat signifikan, meskipun (kemungkinan) ini semestinya berkurang seiring dengan makin banyaknya populasi yang telah menerima vaksinasi," tambah Lowe, "Dewan terus menempatkan prioritas tinggi bagi kembalinya full-employment."

Lowe memperkirakan tingkat pengangguran Australia perlu berkurang sampai mendekati 4 persen agar pertumbuhan gaji nasional terpacu. Padahal, data tingkat pengangguran terakhir pada April lalu masih 5.5 persen.

Sang Gubernur RBA juga memperkirakan pertumbuhan gaji harus meningkat dengan laju lebih tinggi dari 3 persen agar tingkat inflasi mampu mencapai target bank sentral pada 2-3 persen secara berkelanjutan. Padahal, pertumbuhan gaji Australia sekarang hanya sekitar 1.4 persen.

Dengan minimnya prospek kenaikan suku bunga RBA dalam waktu dekat, dolar Australia pun kehilangan salah satu motor penggerak untuk naik lebih tinggi lagi. Harga bijih besi yang sempat mendukung relinya selama awal tahun ini juga masih berkubang dalam ketidakpastian kebijakan China .

Perhatian pasar selanjutnya berpaling pada data GDP Australia kuartal I/2021 yang akan dirilis besok pagi. Konsensus memperkirakan pertumbuhan GDP hanya akan tercatat +1.5 persen, atau melambat dari +3.0 persen pada kuartal IV/2020.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE