Menu

Dolar Datar Jelang Rilis Data CPI AS Juni

N Sabila

CPI AS untuk bulan Juni diperkirakan hanya akan naik 1.7 persen (YoY). Data ini penting bagi kelanjutan kenaikan suku bunga The Fed tahun ini, trader pun awasi Dolar AS.

Seputarforex.com - Dolar AS bergerak flat terhadap mata uang-mata uang mayor di sesi perdagangan Jumat (14/Jul) pagi ini. Para investor tengah mengawasi data inflasi (CPI) AS yang akan dirilis pada pukul 19:30 WIB malam nanti. Data CPI AS diekspektasikan menjadi pemicu arah baru bagi Dolar AS dalam jangka pendek.



Mata uang berjuluk Greenback tersebut tampak berusaha bangkit, terutama terhadap Yen Jepang, setelah terpangkas habis-habisan kemarin menyusul pernyataan Ketua The Fed, Janet Yellen, yang dinilai lebih dovish daripada harapan pasar. Padahal, rencana pengetatan kebijakan moneter menjadi penyokong utama bullish Dolar dalam beberapa waktu terakhir.


Ini Sebab Mengapa Rilis CPI AS Nanti Sangat Diawasi Pasar

Sinyal kenaikan angka CPI AS dapat menjadi tambahan penilaian bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga dalam waktu yang lebih cepat daripada menundanya. Kondisi ini juga bisa berdampak pada kenaikan imbal hasil US Treasury dan Dolar AS.

Akan tetapi, CPI AS untuk bulan Juni diperkirakan hanya akan naik 1.7 persen (YoY), menyusul kenaikan serupa pada bulan Mei. Dalam basis bulanan, CPI Inti diekspektasikan akan naik 0.2 persen setelah kenaikan 0.1 persen sebelumnya.

"Setelah kenaikan rate pada bulan Juni, The Fed mengawasi trend inflasi pada bulan Juli dengan lebih seksama, sebelum kembali mengetatkan kebijakan. Oleh sebab itulah, perhatian pasar terhadap rilis data inflasi kali ini sangat tinggi. Dolar AS pun diperkirakan akan bergerak cukup signifikan sebagai dampaknya," kata Masafumi Yamamoto, Kepala Ahli Stratetgi d Mizuho Securities, yang dikutip oleh Reuters.

USD/JPY merangkak naik 0.1 persen ke angka 113.436, namun masih sangat jauh dari level puncak 114.495 yang tercapai pada hari Selasa. EUR/USD sedikit mendaki dengan diperdagangkan di angka 1.1406. USD/CAD belum bisa banyak bergerak dari angka 1.2734, setelah kenaikan suku bunga BoC.

"Bank-bank sentral dunia sedang dalam rencana untuk beralih dari mode (kebijakan) darurat ke mode yang lebih normal, kecuali Jepang," kata Yukio Ishzuki, Ahli Strategi Forex Senior di Daiwa Securities. Yen tentu terpengaruh oleh hal ini, dan kelemahannya diperkirakan akan bertahan selama beberapa waktu.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE