Menu

Dolar Depresi, Pound Capai Rekor Tertinggi Tahun Ini

A Muttaqiena

Data inflasi Inggris ikut mendongkrak kurs GBP/USD, bersama dengan depresiasi dolar AS dan tingginya ekspektasi pemulihan ekonomi Inggris yang lebih cepat.

Seputarforex - Pound meroket pada perdagangan kemarin berkat depresiasi dolar dan tingginya ekspektasi pemulihan ekonomi Inggris, sehingga kurs GBP/USD mencapai rekor tertinggi sejak awal tahun ini. Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa hari ini (19/Agustus), GBP/USD diperdagangkan pada kisaran 1.3250. Data inflasi Inggris ikut mendongkrak posisi Sterling di pasar mata uang.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

UK Office for National Statistics (ONS) melaporkan bahwa inflasi konsumen bertumbuh 1.0 persen (Year-on-Year) pada bulan Juli 2020. Pencapaian ini jauh lebih tinggi dibanding ekspektasi awal yang dipatok pada 0.6 persen, sama dengan capaian bulan Juni lalu. Lebih impresif lagi, laju inflasi inti meroket 1.8 persen versus estimasi 1.3 persen (Year-on-Year).

Perlu diperhatikan, bank sentral Inggris (BoE) telah mematok target inflasi pada ambang 2 persen. Dengan demikian, data-data ini diharapkan akan mendorong BoE menghindari pemangkasan suku bunga maupun peningkatan quantitative easing (QE).

"Sterling meninggi setelah mendapatkan satu dosis kejutan dari normalisasi tekanan inflasi," kata Karim Yousfi dari Audacity Capital, "Melawan segala ekspektasi, Inggris telah melangkah mundur dari tepi jurang deflasi. Bank of England tentu merasa paling lega, karena sebelumnya sempat memperkirakan kejatuhan inflasi konsumen dan menghadapi tekanan untuk memangkas suku bunga ke teritori negatif untuk pertama kalinya sejak pendiriannya 325 tahun lalu."

Laporan inflasi juga selaras dengan pernyataan Kepala Ekonom BoE, Andy Haldane, pada akhir pekan. Menurut Haldane, pemulihan belanja konsumen Inggris sudah cukup kuat hingga dapat diharapkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada paruh kedua tahun ini. Ia juga mengklaim kalau perekonomian Inggris selama tiga bulan terakhir telah melejit lebih cepat dibanding ekspektasi pihak manapun.

Berikutnya, fluktuasi sentimen pasar terhadap USD dan prospek pemulihan ekonomi kemungkinan akan terus memengaruhi kurs GBP/USD. Pelaku pasar juga bakal memantau perkembangan dalam putaran terbaru perundingan dagang Inggris-Uni Eropa yang telah dimulai pada hari Selasa kemarin. Ada ekspektasi yang cukup tinggi kali ini, karena Kepala Negosiator Inggris David Frost mengatakan bahwa kedua pihak kemungkinan bisa mencapai deal pada bulan September.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE