Menu

Dolar Kanada Melemah Akibat Kemerosotan Harga Komoditas

Nadia Sabila

Penurunan harga komoditas melemahkan Dolar Kanada. Selain itu, pasar mengabaikan kenaikan Inflasi Kanada karena pertumbuhannya belum setinggi inflasi AS.

Seputarforex - Dolar Kanada melemah terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Rabu (19/Mei) malam akibat kemerosotan harga komoditas. Meskipun data inflasi Kanada dilaporkan naik, tetapi lajunya masih lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi Amerika Serikat. Saat berita ini ditulis, USD/CAD naik 0.46% ke 1.2118.

 

Harga Komoditas Lesu

Harga sejumlah komoditas dan saham-saham di Wall Street sedang dilanda pelemahan. Pasalnya, para investor khawatir jika kenaikan inflasi konsumen AS akan mendorong The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneter dan mengurangi stimulus lebih cepat dari perkiraan.

Minyak yang merupakan komoditas ekspor unggulan Kanada anjlok 4% ke kisaran $62 per barel. Tekanan harga minyak diperparah pula oleh kenaikan kasus infeksi virus Corona di Asia. Komoditas lain yang terpantau melemah adalah tembaga; penurunannya saat ini mencapai 3.3%.

Bank sentral Kanada (BoC) memberikan perhatian khusus pada kondisi harga komoditas saat ini. Mereka menilai bahwa penguatan Dolar Kanada baru-baru ini menjadi salah satu ganjalan yang mempersulit ekspor. Beruntung, tingginya permintaan komoditas serta peningkatan belanja konsumen membantu mengurangi dampak buruk penguatan Loonie terhadap ekspor Kanada.

 

Kenaikan Inflasi Kanada Belum Setinggi AS

Malam ini, Biro Statistik Kanada merilis data Consumer Price Index (CPI) untuk bulan April dengan hasil kenaikan 0.5% dalam basis bulanan. Meski sama dengan perolehan sebelumnya, angka pertumbuhan tersebut lebih tinggi daripada ekspektasi 0.2%

Dalam basis tahunan, lonjakan inflasi Kanada tampak lebih mencolok. Data tersebut naik dari 2.2% menjadi 3.4%, level tertinggi sejak bulan Mei 2011.

Kendati demikian, para analis tak terkesan dengan kenaikan inflasi Kanada kali ini karena masih sesuai dengan ekspektasi pasar. Lagipula, inflasi AS saat ini masih lebih tinggi sehingga BoC diperkirakan tak memberikan banyak reaksi terkait data tersebut.

"Angka (CPI) tersebut sesuai dengan ekspektasi, sedikit lebih kuat, tetapi tidak sekuat lonjakan (CPI) yang kita lihat di Amerika Serikat," komentar Darcy Briggs dari Franklin Templeton Kanada. "Ini hanyalah refleksi dari dinamika yang terjadi di masa COVID."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE