Menu

Dolar Kanada Melemah Jelang Testimoni Gubernur BoC

N Sabila

Dolar Kanada melemah terhadap Dolar AS menjelang testimoni Gubernur Bank Sentral Kanada (BoC) Stephen Poloz. BoC diekspektasikan akan menaikkan suku bunganya.

Seputarforex.com - Dolar Kanada melemah terhadap Dolar AS menjelang testimoni Gubernur Bank Sentral Kanada (BoC) Stephen Poloz dini hari nanti. BoC diekspektasikan menaikkan suku bunganya dari level 1.25 persen saat ini, sehubungan dengan hampir tercapainya target inflasi Kanada. Kendati demikian, performa Dolar Kanada secara umum terbilang stabil. Saat berita ini ditulis, Senin (23/Apr) sore, USD/CAD diperdagangkan di kisaran 1.2787, naik dari posisi 1.2750.

 

 

 

Dalam rapat kebijakan yang dihelat 18 April lalu, Bank Sentral masih menahan suku bunga di 1.25 persen. Hal itu masih sesuai dengan ekspektasi pasar yang tidak memperkirakan perubahan suku bunga. Akan tetapi, positifnya inflasi dan tingkat pengangguran yang mencapai level terendah sejak 1970-an, mendorong optimisme terhadap pernyataan hawkish
dari Gubernur Poloz.

Sayangnya, BoC kembali menekankan kata "hati-hati" dalam mempertimbangkan kenaikan suku bunga ke depan. "Perekonomian sedang bagus. Namun, semuanya masih belum normal. Suku bunga masih sangat rendah. Laju (pertumbuhan) adalah perkara yang sangat penting bagi kami," ucap Poloz dalam statement seusai pertemuan BoC pertengahan April lalu. Dini hari esok, Stephen Poloz akan mengadakan testimoni di House of Commons Standing Committee on Finance, di Ottawa. Dari pernyataan Poloz, pasar menantikan petunjuk lebih lanjut tentang kemungkinan Rate Hike BoC.

 

Dolar Kanada Masih Dibayangi Negosiasi NAFTA

Dolar Kanada memiliki tekanan risiko dari perkembangan negosiasi NAFTA. Tim negosiasi dari Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko pada pekan lalu mengadakan rapat sehubungan dengan kesepakatan baru NAFTA. Hasilnya sementara ini masih menunjukkan optimisme meski semua pihak mengakui bahwa untuk benar-benar mencapai solusi, masih dibutuhkan kerja keras.

Sebagai informasi, Presiden AS Donald Trump menilai bahwa North American Free Trade Agreement (NAFTA) merugikan AS karena telah menguras banyak pekerjaan manufaktur di Amerika. Ia pun mengancam akan keluar dari kongsi dagang tersebut jika ada negosiasi ulang yang tidak menguntungkan AS, dan memulangkan kembali pekerja serta lapangan kerja manufaktur untuk Amerika Serikat.

 

Greenback Disokong Yield Obligasi AS

Sementara itu dari sisi Dolar AS, mata uang tersebut masih menguat ditopang lonjakan Yield obligasi US Treasury. Kenaikan Yield obligasi US Treasury menjadi gencar setelah terdorong oleh kekhawatiran para investor tentang tekanan inflasi, meningkatnya utang, serta masalah hubungan dagang antara AS dan China.

Analis dari OANDA Singapura yang dikutip oleh Reuters mengatakan bahwa momentum Dolar kemungkinan akan bertahan seperti saat ini, setidaknya sampai muncul kabar negatif yang tak menguntungkan bagi Dolar AS. Trader-trader yang bearish pada Dolar AS pun sekarang ini masih mengambil untung dari posisi Long Dolar AS.

Beberapa hal yang perlu diawasi terkait pergerakan USD/CAD di samping testimoni Gubernur Poloz adalah rilis data Whole Sales Kanada yang akan diekspektasi untuk naik 0.3 persen. Selain itu, data ekonomi AS seperti Existing Home Sales juga patut diperhatikan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE