Menu

Dolar Kanada Menguat Karena Kekhawatiran Tentang Sanksi AS Atas Iran

A Muttaqiena

Dolar Kanada terdongkrak oleh kenaikan harga minyak yang terjadi karena kekhawatiran tentang sanksi AS atas Iran. Namun, kabar itu justru menjatuhkan AUD dan NZD.

Kenaikan harga minyak ke level tertinggi enam bulan dalam perdagangan hari ini (22/April) karena kekhawatiran terkait sanksi AS atas Iran, ikut mendongkrak pamor mata uang Kanada yang merupakan salah satu eksportir minyak utama dunia. Sehubungan dengan masih tutupnya sejumlah bursa dalam rangka perayaan paskah, pergerakan pasar secara umum tampak minim. Namun, pasangan mata uang USD/CAD melorot sekitar 0.2 persen ke kisaran 1.3366, setelah harga minyak West Texas Intermediate (WTI) meroket lebih dari 2.5 persen ke kisaran 65.50-an.

Sebuah laporan terbaru dari Washington Post mengabarkan bahwa Amerika Serikat bakal mempertegas pemberlakuan sanksi atas Iran, dengan tak memperbarui pengecualian (keringanan) yang diberikannya kepada sejumlah importir untuk membeli minyak dari Teheran pada tahun lalu. Dengan demikian, ancaman sanksi sepenuhnya akan dijatuhkan bagi pihak manapun yang berani mengimpor minyak Iran, baik entitas asal AS maupun negara lain.

Kabar tersebut memicu kekhawatiran mengenai pasokan global, sehingga menggenjot harga minyak mentah . Di sisi lain, minat risiko pasar justru anjlok karena perkara yang sama berpotensi memberikan imbas lebih luas lagi, termasuk terhadap negosiasi perdagangan AS-China. Hal ini mengakibatkan pelemahan Dolar Australia dan Dolar New Zealand sejak tadi pagi, meskipun Dolar Kanada mengalami penguatan.

Ilya Spivak, pakar strategi mata uang senior DailyFX, mencatat, "Minat risiko pasar jadi suram secara bersamaan. Hal itu kemungkinan merefleksikan kekhawatiran mengenai kenaikan harga minyak di masa ketika pertumbuhan global tampak rapuh, sekaligus ketakutan mengenai efek domino yang mungkin terjadi jika AS benar-benar merealisasikan eskalasi (sanksi atas Iran) itu. Umpamanya, China merupakan importir utama minyak mentah Iran, dan pembatalan keringanan baginya kemungkinan akan mempersulit negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung."

Lanjutnya lagi, "Ketegangan dengan sekutu (Amerika Serikat) lainnya juga bisa meningkat. Jepang dan Korea Selatan (saat ini) memiliki keringanan (untuk mengimpor minyak Iran). Amerika Serikat baru saja memulai satu ronde perundingan perdagangan dengan Korea Selatan. Mungkin lebih mengkhawatirkan lagi, sikap Washington yang lebih garang kemungkinan memancing perseteruan dengan Uni Eropa, setelah mereka membuat kerangka untuk mematahkan rezim sanksi AS."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE