Menu

Dolar Lanjutkan Rebound Berkat Kenaikan Yield Obligasi AS

A Muttaqiena

Kenaikan yield US Treasury dan ekspektasi stimulus fiskal yang lebih besar telah mendorong sejumlah investor memangkas posisi bearish pada dolar AS.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) menguat sekitar 0.3 persen ke atas 90.00 dalam perdagangan hari Senin ini (11/Januari). Kenaikan yield US Treasury dan ekspektasi stimulus fiskal yang lebih besar telah mendorong sejumlah investor memangkas posisi bearish pada dolar AS. Akibatnya, USD menguat versus euro, pound, comdoll, dan mata uang-mata uang negara berkembang.

Presiden AS terpilih Joe Biden akan mulai menghuni Gedung Putih pada 20 Januari mendatang. Ia telah menjanjikan "triliunan" anggaran untuk membantu pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Dengan partai Demokrat mendominasi Kongres AS, anggaran itu kemungkinan besar bakal lolos dengan mudah.

Ekspektasi ini awalnya menekan nilai tukar dolar AS, tetapi kemudian juga mendongkrak kenaikan yield obligasi AS. Yield US Treasury bertenor 10-tahunan naik hingga lebih dari 20 basis poin ke level 1.1187%. Pamor USD pun ikut terangkat seiring dengan kenaikan yield. Saat berita ditulis, EUR/USD telah melemah sekitar 0.25 persen ke kisaran 1.2190-an dan AUD/USD tumbang 0.60 persen ke kisaran 0.7710-an.

"Pasar sudah terlalu bearish dan menjadikan posisi short dolar sebagai penggerak utama dalam memperdagangkan (ekspektasi) reflasi," kata Chris Weston, Kepala Riset Broker Pepperstone, "Risiko yield riil yang lebih tinggi menyarankan agar mengurangi eksposur posisi short dolar secara taktikal menjadi posisi yang lebih netral."

"Sumber yang mendasari pemulihan (USD) adalah selesainya pemilihan Senat, dan pasar mengantisipasi bahwa kita kemungkinan mendapatkan jauh lebih banyak dukungan fiskal bagi perekonomian AS," ungkap Ray Attrill dari National Australia Bank, kepada Reuters, "Semua orang bertanya-tanya apakah hal ini mengubah prospek pelemahan dolar - itulah mengapa saya kira kita mendapatkan kelanjutan dari (rebound) yang kita lihat pada Kamis dan Jumat."

Terlepas dari itu, Attrill belum akan ikut membeli rebound USD sekarang. Ia menilai pergeseran dalam yield relatif cenderung membutuhkan waktu untuk berperan di pasar mata uang, karena stimulus ekstra belum pasti dan masih ada beberapa faktor lain yang membebani dolar. Hanya saja, lonjakan yield obligasi sudah cukup memadai untuk mensuspensi kemerosotan dolar AS sementara ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE