Menu

Dolar Menguat Jelang Pidato Para Pejabat Top Amerika Serikat

A Muttaqiena

Pasar terombang-ambing oleh kekhawatiran tentang konflik AS-China menjelang pidato pimpinan bank sentral dan Menteri Keuangan AS nanti malam.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) menguat sampai 0.4 persen ke kisaran 92.10 dalam perdagangan hari ini (23/Maret). Pasar terombang-ambing oleh kekhawatiran tentang konflik AS-China menjelang pidato pimpinan bank sentral dan Menteri Keuangan Amerika Serikat nanti malam. Permintaan safe haven mendorong Greenback unggul versus beragam mata uang mayor, khususnya dolar komoditi dan GBP.

Atas tuduhan pelanggaran HAM di Xinjiang, Amerika Serikat dan sekutunya (termasuk Uni Eropa dan Inggris) menjatuhkan sanksi berupa larangan bepergian dan pembekuan aset kepada sejumlah pejabat dan organisasi China pada hari Senin kemarin. Beijing langsung membalasnya dengan sanksi untuk sederet nama pejabat dan diplomat Eropa beserta keluarganya. Anggota Parlemen Uni Eropa balik menyatakan bahwa kesepakatan dagang yang baru-baru ini dibahas kedua pihak bisa jadi bubar.

Ketegangan yang mengemuka langsung memukul kinerja bursa saham Asia dan Eropa hari ini, meskipun USD/CNY hanya menguat tipis sekitar 0.1 persen. Pelaku pasar akan terus memantau perkembangan sengketa ini.

"Kejatuhan (bursa saham Asia) bisa jadi karena sanksi," ujar Iris Pang, kepala ekonom dari ING, "Lebih banyak tekanan dari politik internasional akan memengaruhi pasar aset."

Sementara itu, pasangan mata uang EUR/USD melemah lagi sekitar 0.30 persen ke kisaran 1.1880-an pada awal sesi Eropa. Support dari krisis Turki mulai memudar karena nilai tukar Lira sudah mengisyaratkan stabilitas baru setelah anjlok pada awal pekan. Di sisi lain, rebutan vaksin AstraZeneca antara Inggris dan Uni Eropa justru merugikan outlook kedua wilayah itu sendiri.

Pelaku pasar berikutnya akan memantau pidato beberapa pejabat penting bank sentral AS, termasuk Ketua The Fed Jerome Powell. Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga dijadwalkan naik panggung dalam beberapa jam ke depan. USD berpotensi naik lebih tinggi jika mereka kembali mengisyaratkan toleransi atas kenaikan yield obligasi belakangan ini, tetapi berpeluang melemah jika ada indikasi perpecahan pendapat.

"Pasar tertarik untuk mengetahui sejauh mana yield obligasi AS akan naik. Meskipun para pejabat top The Fed telah mengatakan akan menjaga suku bunga rendah hingga 2023, bisa jadi ada (pejabat The Fed) yang tidak sependapat," kata Yukio Ishizuki, pakar strategi senior dari Daiwa Securities, sebagaimana dilansir oleh Reuters.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE