Menu

Dolar Menguat Terdorong Yields, Euro Berjuang Lepas Dari Tekanan

Pandawa

Yields obligasi AS telah membuat Dolar menguat dalam beberapa hari terakhir, sementara Euro sedang mengantisipasi rapat kebijakan ECB untuk bisa memulihkan diri.

Dolar menguat dan menyentuh level tertinggi empat bulan pada sesi perdagangan hari Rabu (25/April), disebabkan Yields Treasury yang terus naik, kali ini mencapai level di atas 3 persen. Investor pun kembali memantau Greenback setelah sempat pesimis dengan prospek mata uang tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Di lain pihak, Euro sedang berjuang memulihkan diri menyambut event penting rapat kebijakan ECB besok sore.

 

 

 

Lonjakan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun dipicu oleh merebaknya kekhawatiran terkait peningkatan utang pemerintah, dan tingkat Inflasi yang diprediksi akan terus meninggi sepanjang tahun 2018. Hal itu tak ayal mendorong Indeks Dollar (DXY) naik ke 91.11 di awal sesi London tadi sore, level terkuat sejak 12 Januari lalu. Analis berpendapat bahwa ada tanda-tanda bagi Dolar untuk kembali menguat setelah berbulan-bulan terjebak dalam tren bearish.

"Dengan dampak risk appetite dari pengetatan kebijakan moneter Fed yang berlanjut dan kemungkinan pertumbuhan moderat ekonomi di banyak negara, hal itu bisa menjadi salah satu bukti bahwa Dolar kemungkinan akan kembali menguat," kata Jane Foley, Ahli Strategi Forex RaboBank.

Namun demikian, ada pula analis yang mengatakan bahwa posisi Dolar dalam jangka panjang tidak akan meningkat secara signifikan, meski ketegangan perang dagang sudah berkurang. Pendapat tersebut didasari oleh pernyataan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin pada bulan Januari lalu, yang mengatakan bahwa pelemahan USD adalah "baik untuk kami". Menariknya, statement tersebut bertolak belakang dengan sikap pemerintahan sebelumnya yang lebih mendukung penguatan Dolar.

 

Fokus Investor Tertuju Pada ECB Meeting

Penguatan Dolar pada hari Rabu menekan Euro turun mendekati Low 2 bulan. Investor Euro khawatir jika kenaikan Yields AS akan menurunkan minat pasar terhadap Yields Zona Eropa. Di samping itu, pasar tengah mengantisipasi hasil ECB Meeting pada hari Kamis besok.

Analis mengatakan bahwa pasar butuh kejelasan sikap dari Bank Sentral Eropa mengenai jadwal pengetatan kebijakan moneter, setelah ada tanda-tanda perbaikan ekonomi dalam beberapa waktu terakhir. Ekspektasi pasar terhadap pengetatan kebijakan moneter ECB menjadi salah satu faktor utama yang mendorong Euro menguat sejak awal tahun 2018. Meski demikian, tren bullish Euro seolah kehabisan tenaga dalam dua bulan terakhir.

"Keengganan ECB untuk mengambil sikap jelas terhadap jadwal Rate Hike membuat posisi bullish mata uang Euro terhadap Dolar menjadi sangat rentan," kata analis Commerzbank, Thu Lan Nguyen. Pada pukul 21:48 WIB, pair EUR/USD diperdagangkan di level 1.2169, melemah 0.51 persen sejak harga Open harian. Diperkirakan, kepastian ECB dan komentar hawkish bisa menjadi katalis bagi Euro untuk kembali ke jalur bullish.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE