Menu

Dolar Naik Meski Dikecewakan PMI Jasa, Euro Tertekan

Nadia Sabila

Ekspektasi sinyal hawkish dari notulen FOMC mendukung Dolar AS walaupun data PMI Jasa ISM turun. Sebaliknya, Euro tertekan ZEW Jerman.

Seputarforex - Dolar AS melejit di sesi perdagangan Selasa (06/Juli) malam setelah terpukul data ketenagakerjaan pekan lalu. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS naik 0.42% ke 92.62, menghentikan penurunan dua hari sebelumnya. "Investor bersiap untuk kemungkinan hawkish dalam notulen FOMC. Hal itu memberikan dukungan naik bagi Dolar AS saat ini," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Data PMI Jasa AS yang mengecewakan pun tak mampu menjinakkan bullish Dolar. ISM melaporkan bahwa aktivitas industri jasa AS merosot dari 64.0 ke 60.1 di bulan Juni, lebih rendah daripada ekspektasi penurunan di 63.4 saja. Namun demikian, perolehan tersebut masih terjaga di atas level 50 yang menandai ekspansi.

 

EUR/USD Dikecewakan ZEW Jerman, ECB Masih Dovish

Adapun mata uang yang paling tertekan terhadap Dolar AS malam ini adalah Euro. EUR/USD anjlok 0.39% ke $1.1816, level terendah sejak 6 April.

Selain karena penguatan Dolar AS, Euro juga ditekan oleh data ekonomi Jerman yang dirilis tadi sore. Meskipun masih dalam level tinggi, tingkat kepercayaan investor Jerman versi ZEW merosot dari 79.8 ke 63.3 pada bulan Juli. Padahal, angka ZEW Jerman sebelumnya diprediksikan stabil di 63.3.

Kendati demikian, para pakar ekonomi masih berpandangan optimistis terhadap ekonomi Jerman ke depan. Menurut Achim Wambach selaku Presiden ZEW, situasi ekonomi akan luar biasa positif dalam enam bulan ke depan. Kondisi saat ini masih merefleksikan dampak pembatasan sosial dalam rangka pencegahan penularan COVID-19.

"Situasi indikator ekonomi untuk Jerman, jelas masih berhubungan dengan penurunan yang disebabkan oleh virus Corona," kata Wambach.

Kebijakan moneter ECB dan The Fed yang jomplang turut menambah beban Euro. Di saat The Fed sudah menghembuskan wacana kenaikan suku bunga, ECB masih berkutat dengan inflasi moderat. "Karena tekanan inflasi di Zona Euro masih relatif moderat, ECB mungkin akan perlu waktu (yang lebih lama) untuk melakukan pengurangan pembelian aset," tulis ahli strategi Commerzbank, You-Na Park-Heger. "Kenaikan suku bunga pertama (ECB) masih jauh."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE