Menu

Dolar Naik Tipis Pasca Rilis Retail Sales Dan PPI AS

Nadia Sabila

Penjualan Ritel AS turun, tetapi Inflasi produsen AS positif. Kedua data yang berimbang tersebut menopang Dolar AS jelang pengumuman kebijakan The Fed pekan ini.

Seputarforex - Penjualan Ritel (Retail Sales) AS turun lebih rendah daripada ekspektasi. Departemen Perdagangan AS mencatat, Retail Sales bulan Mei jeblok ke -1.3%, lebih buruk dari ekspektasi -0.6%. Akan tetapi, data bulan sebelumnya direvisi naik menjadi 0.9%.

Penurunan Retail Sales ini dikarenakan aktivitas masyarakat yang lebih memilih travelling dan kegiatan luar rumah lainnya ketimbang membeli barang-barang layaknya ketika pembatasan sosial diterapkan. Semakin banyaknya orang yang sudah divaksin membuat mereka tak terlalu khawatir lagi untuk mencari hiburan keluar.

"Pertumbuhan belanja konsumen sudah beralih dari barang-barang ke jasa seiring dengan normalisasi ekonomi," komentar Gus Faucher, ekonom PNC Financial Services Group. Ia sudah memprediksi bahwa kenaikan Retail Sales akan lebih kecil daripada bulan sebelumnya, melihat dari tingginya pendapatan restoran.

Selain data Penjualan Ritel, data Inflasi Produsen (PPI) juga dirilis pada Selasa (15/Juni) malam ini. Hasilnya, inflasi produsen AS bulan Mei naik dari 0.6% ke 0.8%, sementara inflasi produsen inti (Core PPI) stabil di level 0.7%.

 

Dolar AS Tunggu Sinyal The Fed

Rilis kedua data di atas tak memberikan pengaruh besar pada pergerakan Dolar AS malam ini. Indeks Dolar AS stabil di 90.51, tidak jauh dari level yang tercapai pasca lonjakan setengah persen pada akhir pekan lalu.

"Dolar AS tetap kuat karena laporan inflasi yang panas dibayangi oleh data konsumen (penjualan ritel) yang dingin," kata Joe Manimbo, analis di Western Union Business Solutions.

Volume perdagangan di pasar hari ini terbilang tipis karena pasar masih menantikan pengumuman FOMC besok lusa. Sejauh ini, para pejabat The Fed masih pada pandangan bahwa dorongan kenaikan inflasi hanya bersifat sementara. Oleh karena itu, kebijakan moneter longgar akan dipertahankan dalam beberapa waktu ke depan.

Kendati demikian, pasar tetap mewaspadai sinyal perubahan kebijakan The Fed. Kenaikan inflasi dinilai sudah cukup tinggi, sehingga tidak menutup kemungkinan bagi The Fed untuk melakukan tapering aset lebih awal daripada rencana.

Menurut Joe Manimbo, apabila pernyataan The Fed masih menunjukkan outlook suku bunga rendah, maka Dolar AS dapat melemah. Namun jika ada sinyal tapering stimulus dalam waktu dekat, maka Dolar AS akan terdukung naik.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE