Menu

Dolar New Zealand Menjulang Terdorong Harga Produsen

M Septian

Kiwi memulai sesi perdagangan hari Kamis (19/11) dengan mengesankan setelah kenaikan yang solid dalam harga produsen kuartal September tahun ini menurunkan ekspektasi pada pemangkasan suku bunga RBNZ.

Kiwi memulai sesi perdagangan hari Kamis (19/11) dengan mengesankan setelah kenaikan yang solid dalam harga produsen kuartal September tahun ini menurunkan ekspektasi pada pemangkasan suku bunga RBNZ.

Untuk pertama kalinya selama lebih dari setahun terakhir harga produsen di New Zealand naik pada kuartal hingga September tahun 2015 ini. Producer prices meningkat dalam laju yang lebih tinggi daripada perkiraan dan mendorong NZD lebih tinggi terhadap Dolar AS. Pair NZD/USD diperdagangkan menguat 0.98 persen menjadi USD 0.6534 dari 0.6470 pada penutupan perdagangan hari Rabu (18/11).

Output Producer Price Index (output PPI) New Zealand yang mengukur perubahan harga barang-barang meninggalkan gerbang pabrik, melonjak 1.3 persen dalam tiga bulan hingga September, menurut data yang dilaporkan oleh Badan Statistik Pemerintah New Zealand. Data tersebut melebihi ekspektasi para analis yang hanya meningkat 0.2 persen dan periode April-Juni lalu saat PPI New Zealand menurun 0.2 persen.

Sementara input PPI, sebagai indikasi dalam perubahan biaya produksi juga terangkat 1.6 persen dalam kuartal ketiga setelah selip 0.3 persen saat kuartal Juni silam. Kedua indeks tersebut telah mengalami penurunan selama lima kuartal sebelumnya, dipengaruhi oleh lemahnya harga produk olahan susu.

Pemangkasan Suku Bunga RBNZ Diyakini Bakal Tertunda

Peningkatan producer price menunjukkan inflasi mulai terbangun lagi, yang dianggap sebagai kabar baik bagi Reserve Bank of New Zealand (RBNZ). Sebagian besar ekonom memprediksi RBNZ akan memangkas tingkat bunga acuan menjadi 2.5 persen pada bulan Desember. Namun, indeks harga yang kuat saat ini menunjukkan kemungkinan ada ruang untuk menunda pelonggaran lebih lanjut.

Consumer Price di New Zealand hanya menunjukkan sedikit pertumbuhan selama dua tahun terakhir karena pertumbuhan ekonomi mulai melambat di tahun 2014 dan penurunan tajam harga minyak dunia pada pertengahan 2014. CPI belum juga menyentuh target RBNZ 2 persen selama empat tahun belakangan, meski bank sentral tersebut telah menurunkan suku bunga tiga kali sejak bulan Juni lalu.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE