Menu

Dolar Stabil Meski Ekonomi AS Melempem Pada Kuartal I/2023

A Muttaqiena

Laporan GDP AS mengecewakan, tetapi pelaku pasar lebih berfokus pada salah satu data inflasi yang termuat dalam rinciannya. Data ekonomi AS lain juga tergolong baik.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) mengalami penguatan tipis di bawah ambang 102.00 pada perdagangan hari Kamis (27/April). Beberapa data ekonomi AS terbaru menghasilkan angka aktual yang bervariasi, tetapi kemungkinan tak akan menghalangi The Fed untuk menaikkan suku bunga lagi pada pekan depan.

Grafik DXY Daily via TradingView

Laporan preliminer Produk Domestik Bruto (GDP) Amerika Serikat menunjukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 1.1% saja pada kuartal pertama tahun 2023. Laju pertumbuhan tersebut jauh lebih lambat dibandingkan kenaikan 2.6% pada periode sebelumnya, sekaligus meleset dari estimasi konsensus yang sebesar 2.0%.

Pelaku pasar lebih berfokus pada salah satu data inflasi yang termuat dalam rincian GDP. Harga PCE Inti tercatat meningkat 4.9% pada kuartal I/2023, masih menunjukkan uptrend dari kenaikan 4.4% pada periode sebelumnya. Kenaikannya juga mengungguli estimasi konsensus yang dipatok pada 4.7%.

"Reaksi spontannya adalah untuk menjual dolar, karena yield melemah setelah data GDP yang lebih lemah daripada ekspektasi. Namun, pasar sepertinya ingin berfokus pada angka PCE inti kuartalan yang lebih tinggi," kata Erik Bregar, direktur manajemen risiko FX dan logam mulia di Silver Gold Bull, sebagaimana dilansir Reuters.

Bregar berpendapat data GDP AS yang lemah semestinya tak menghalangi The Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat FOMC pekan depan, khususnya karena PCE inti terus meningkat. Selaras dengan pendapat analis ini, data pasar menunjukkan peluang 88% untuk kenaikan suku bunga The Fed pekan depan.

Data lain dari Departemen Tenaga Kerja AS malam ini menunjukkan jumlah klaim pengangguran mencapai 230k pada periode sepekan yang berakhir pada 22 April 2023, atau lebih rendah dibandingkan estimasi ekonom yang sebesar 248k. Ini berarti kondisi pasar tenaga kerja AS masih cukup ketat dan memungkinkan bagi kenaikan suku bunga lanjutan.

Pasangan-pasangan mata uang mayor bergerak terbatas sesuai rilis beberapa data ekonomi AS. EUR/USD terkoreksi tipis sekitar 0.2%, tetapi masih berlokasi dekat rentang tertinggi satu tahun yang tercapai kemarin . GBP/USD menyetop reli bullish-nya, tetapi juga masih berupaya bertahan dekat level tertinggi sejak Juni 2022.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE