Menu

Dolar Tak Antusias Menyongsong Data Inflasi CPI AS

A Muttaqiena

Dolar AS bergerak dalam rentang yang sangat sempit terhadap berbagai mata uang mayor menjelang rilis data inflasi CPI AS besok.

Seputarforex - Dolar AS menguat tipis dalam perdagangan awal pekan ini (12/Februari), di tengah penantian menjelang rilis data inflasi CPI Amerika Serikat besok. Indeks Dolar AS (DXY) terpantau beredar dalam rentang yang terbentuk akhir pekan lalu, menggambarkan stabilisasi greenback dalam sebagian besar major pairs.

Rilis data Nonfarm Payroll AS yang fantastis pada awal bulan ini telah memundurkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pertama dari Maret menjadi Mei. Fenomena serupa terjadi pula pada ekspektasi suku bunga beberapa bank sentral utama lainnya, seiring dengan banyaknya data awal tahun di berbagai negara yang unggul secara tak terduga.

Simon Harvey, kepala analisis FX di Monex Europe, mengatakan kepada Reuters bahwa minimnya divergensi antara The Fed, ECB, dan bank-bank sentral lain, telah menghalangi peningkatan dolar secara signifikan. Ia berpendapat berbagai mata uang akan bergerak dalam rentang terbatas (range-bound) hingga situasinya berubah.

"Untuk sementara, kita tetap mengambang, dan CPI AS akan menentukan bagaimana dolar diperdagangkan dalam kisaran tersebut," kata Harvey.

Konsensus sementara memperkirakan data inflasi CPI AS akan menampilkan pertumbuhan bulanan sebesar 0.2% dalam kelompok semua barang dan 0.3% dalam kelompok barang inti. Data CPI utama kemungkinan akan melambat dari 3.4% menjadi 2.9%, tetapi CPI Inti hanya melemah sedikit dari 3.9% menjadi 3.8% secara tahunan.

Pelaku pasar saat ini juga tengah menyoroti yen Jepang. USD/JPY mencetak level tertinggi sejak November gara-gara pernyataan seorang petinggi BoJ pada pekan lalu . Otoritas Jepang bergerak cepat menanggulangi situasi dengan mengancam akan melaksanakan intervensi lagi, sehingga reli USD/JPY terhenti pada kisaran 149.40 hari ini. Namun, duet Ninja tetap rentan terhadap kabar-kabar ke depan.

"Dolar/yen kemungkinan besar akan digerakkan terutama oleh perkembangan AS dalam waktu dekat, tetapi peringatan intervensi (dari otoritas Jepang) kemungkinan akan meningkat frekuensinya di sekitar level 150," tulis para analis Barclays dalam catatannya hari ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE