Menu

Dolar Tampil Beragam Jelang Jadwal Padat Pasar Pekan Ini

A Muttaqiena

Dolar AS menekan dolar Aussie dan Loonie, tetapi euro dan sterling bertahan pada posisi tertinggi multibulan.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) stabil di bawah ambang 102.00 yang telah dihuni sejak pekan lalu. Sementara itu, dolar AS menunjukkan kinerja beragam dalam pasangan-pasangan mata uang mayor pada sesi Asia (30/Januari).

Greenback menekan dolar Aussie dan Loonie yang lebih peka risiko. Namun, euro dan sterling bertahan pada posisi tertinggi multibulan versus dolar AS. USD/JPY dan USD/CHF masing-masing relatif stabil dekat ambang 130.00 dan 0.9200.

Grafik DXY Daily via TradingView

Apabila gagal keluar dari rentang terendah delapan bulan yang dihuni saat ini, indeks dolar AS berpotensi menutup Januari dengan penurunan bulanan sebesar lebih dari 1.5%. Ini juga akan menjadi penurunan bulan keempat beruntun bagi Dixie.

Mayoritas pelaku pasar cenderung bersikap wait-and-see menjelang rapat kebijakan Federal Reserve, Bank of England (BoE), dan European Central Bank (ECB) dalam beberapa hari mendatang. Akibatnya, pergerakan pasar cenderung minim pada awal pekan. Bahkan rilis data GDP Amerika Serikat yang ciamik pun gagal menggairahkan minat beli.

Pasar meyakini BoE dan ECB sama-sama akan menaikkan suku bunga sebanyak 50 basis poin, alias lebih besar daripada The Fed. Namun, para trader kelak kemungkinan akan lebih memerhatikan detail dalam hasil rapat bank-bank sentral itu daripada pengumuman suku bunganya.

"Kami akan trading range sedikit seiring pasar berupaya menilai bagaimana bank-bank sentral akan bertindak... Saya pikir, bagi ketiga bank itu, apa yang mereka katakan akan lebih penting daripada apa yang mereka lakukan," kata Rodrigo Catril, pakar strategi mata uang di National Australia Bank.

Pelaku pasar juga akan menyoroti rilis data Purchasing Managers' Index (PMI) dari China yang akan dirilis besok pagi. Para trader dan investor kini mengasumsikan perekonomian China beranjak naik setelah berakhirnya kebijakan Nol COVID. Apalagi libur Imlek biasanya meningkatkan aktivitas ekonomi yang positif bagi minat risiko pasar global. Konsekuensinya, pasar dapat bereaksi negatif terhadap mata uang-mata uang high risk bila data-data meleset dari ekspektasi.

"Pasar akan memantau... semoga tak kecewa," lanjut Catril, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "Sejauh ini, data yang datang dari China, atau bias yang datang dari China, berperan dalam pandangan bahwa pembukaan kembali yang baik bagi aktivitas (ekonomi) kemungkinan besar akan terungkap."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE