Menu

Dolar Tergelincir Lagi Setelah Rilis Laporan CPI AS

Nadia Sabila

Data CPI AS menambah tekanan bagi Dolar AS yang sudah melemah sejak sore tadi akibat eskalasi perang dagang AS-Uni Eropa.

Seputarforex.com - Data inflasi konsumen atau Consumer Price Index Amerika Serikat naik 0.4 persen dalam basis bulanan di bulan Maret 2019. Data tersebut lebih tinggi daripada bulan sebelumnya di level 0.2 persen, sekaligus lebih tinggi dari ekspektasi di level 0.3 persen. Sektor energi menyumbang kenaikan terbesar hingga 60 persen, terdorong oleh peningkatan indeks Gasoline dan tenaga listrik.

Akan tetapi, Inflasi Inti (Core Inflation) -yang tidak menghitung harga barang-barang volatile seperti makanan dan bahan bakar- justru stagnan dari bulan sebelumnya, yakni di level 0.1 persen. Level tersebut juga lebih rendah daripada ekspektasi kenaikan ke level 0.2 persen.

 

Dolar AS Tak Bertenaga

Data inflasi yang terbilang beragam tersebut membuat Dolar AS kembali tergelincir. Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang lain, turun tipis 0.07 persen ke 96.95 saat berita ini ditulis.

Akan tetapi, pelemahan Dolar malam ini terjadi tak hanya akibat data CPI AS, melainkan juga akibat naiknya eskalasi konflik perdagangan terbaru AS. Trump berencana untuk mengenakan bea impor bagi barang-barang Uni Eropa. Tindakan itu konon diambil sebagai pembalasan karena Uni Eropa memberikan subsidi bagi produsen pesawat saingan berat Boeing, Airbus.

Penurunan Dolar AS yang cukup tajam tampak dalam pasangan mata uang USD/JPY. Dalam time frame harian, tampak bahwa Yen menekan Dolar AS hingga turun 0.21 persen ke level 110.90. Yen saat ini berfungsi sebagai mata uang safe haven di tengah gejolak perang dagang.

 


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE