Menu

Dolar Terkapar Di Tengah Krisis Perbankan AS

A Muttaqiena

Kurs dolar merosot bersama ekspektasi suku bunga AS, menyusul kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan beberapa bank lain pada akhir pekan lalu.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) merosot lebih lanjut ke bawah ambang 104.00 dalam perdagangan hari Senin (13/Maret), karena greenback keok dalam semua pasangan mata uang mayor. Pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve akan bersikap lebih dovish dalam pengumuman suku bunga berikutnya, menyusul kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan bank lainnya pada akhir pekan lalu.

Grafik DXY Daily via TradingView

Amerika Serikat hari ini mengumumkan sejumlah kebijakan darurat untuk mencegah meluasnya dampak kejatuhan Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan Silvergate Bank dalam sistem keuangannya. Para pelanggan SVB dan Signature Bank akan segera bisa mengakses dana mereka lagi.

Federal Reserve juga akan membantu meningkatkan pendanaan melalui Bank Term Funding Program. Program ini menyediakan pinjaman jangka pendek dengan syarat lebih ringan untuk menambah likuiditas bank dan lembaga keuangan yang membutuhkan.

Berbagai kebijakan itu berkontribusi meredakan kepanikan. Namun, kegelisahan belum sepenuhnya sirna.

Para pelaku pasar mulai berspekulasi kalau The Fed tidak akan berani menaikkan suku bunga dengan skala jumbo lagi. Di saat yang sama, pasar juga akan menyoroti perilisan data inflasi AS besok untuk mengetahui seberapa besar urgensi "rate hike" lanjutan.

"Dari perspektif FOMC, kekhawatiran utama mereka masih tetap inflasi, dan inflasi belum benar-benar turun," kata Carol Kong, pakar strategi mata uang di Commonwealth Bank Of Australia yang memperkirakan data inflasi besok bakal tetap tinggi, "(Namun) mengingat apa yang terjadi dalam sistem keuangan AS, kenaikan (suku bunga) sebesar 25 basis poin lebih mungkin terjadi daripada 50 basis poin."

"Ekspektasi suku bunga terminal semestinya berada di bawah puncak yang tercapai saat testimoni Powell pada Selasa lalu, dengan pendekatan yang kemungkinan lebih hati-hati menyusul kekacauan (SVB) ini," kata Karl Schamotta, kepala pakar strategi di Corpay, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "Episode ini akan berkontribusi pada latar belakang tingkat volatilitas yang lebih tinggi, karena para investor mengawasi dengan hati-hati (untuk mengantisipasi) keretakan lain yang muncul seiring berlanjutnya pengetatan kebijakan Fed."

Seusai testimoni Ketua The Fed Powell pekan lalu, Fed Funds Futures sempat memperhitungkan peluang hampir 70% untuk kenaikan suku bunga The Fed berikutnya sebesar 50 basis poin. Setelah merebaknya krisis SVB, situasi berubah drastis hingga peluang menjadi 82% untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin. Bahkan, ada sejumlah kecil pelaku pasar yang menilai The Fed tak akan menaikkan bunga sama sekali pada rapat FOMC tanggal 21-22 Maret mendatang.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE