Menu

Dolar Tertekan, GBP/USD Capai Level Tertinggi 10 Bulan

A Muttaqiena

Pasar berpikir The Fed bakal segera menyetop rate hike, sehingga mengerek EUR/USD dan GBP/USD yang masih memiliki peluang kenaikan bunga lagi.

Seputarforex - Dolar AS makin babak belur dalam perdagangan hari Selasa (4/April). Indeks dolar AS (DXY) terperosok sekitar 0.5% sampai kisaran terendah sejak awal Februari pada level 101.50-an. Sementara itu, beberapa mata uang mayor lain beramai-ramai menjangkau level tertinggi baru.

EUR/USD naik lebih dari 0.5 persen sampai 1.0970-an. GBP/USD sempat meroket hampir 0.8 persen dan mencetak level tertinggi 10 bulan pada 1.2525. Euro dan sterling menguat berkat penurunan ekspektasi suku bunga The Fed.

Grafik GBP/USD Daily via TradingView

Data Fedwatch CME sekarang menunjukkan peluang sekitar 45% untuk suku bunga The Fed tetap berada pada tingkat saat ini (rentang 4.75%-5.00%) sampai Juli, dan hanya ada peluang 35% untuk kenaikan suku bunga 25 bps sebanyak satu kali lagi. Data malah menunjukkan pula adanya 15% peluang untuk pemangkasan suku bunga sebanyak 25 bps dalam kurun waktu yang sama. Dengan kata lain, mayoritas pelaku pasar kini memperkirakan The Fed bakal segera menyetop siklus rate hike-nya.

Penurunan ekspektasi suku bunga The Fed tersebut menindih nilai tukar dolar AS. Di sisi lain, pelaku pasar masih yakin bank sentral Eropa (ECB) akan menaikkan suku bunga beberapa kali lagi . Tak pelak, euro unggul terhadap dolar AS.

"Kami telah lama mengatakan bahwa FX belum benar-benar menangkap apa yang terjadi dalam suku bunga, dan masih ada ruang bagi dolar untuk melemah lebih lanjut," kata Derek Halpenny, kepala riset pasar global di MUFG, sebagaimana dilansir Reuters, "Spread jangka pendek antara Eropa dan AS lebih konsisten dengan euro-dolar diperdagangkan dekat (area) $1.10 sampai $1.15."

Pound sterling juga unggul berkat ekspektasi kenaikan suku bunga serta kondisi ekonomi Inggris yang relatif lebih baik untuk sementara ini . Momentum reli GBP/USD bahkan menembus level teknikal yang dianggap penting oleh para pakar.

"$1.2448 telah lama menjadi resistance grafik teknikal yang kuat. Pernah menjadi level tertinggi dua kali tahun ini," kata Joe Tuckey, kepala analisis FX di Argentex, "Menembus level ini berarti titik awal untuk para pembeli baru sterling, (serta) area short-covering bagi posisi short sterling."

Laporan rekrutmen kerja JOLTs (Job Openings and Labor Turnover Survey) yang dirilis malam ini turut membebani dolar AS. Jumlahnya jatuh dari 10.56 juta ke 9.93 juta pada periode Februari 2023, padahal konsensus memperkirakan penurunan yang lebih moderat sampai 10.40 juta saja. Data seperti ini merupakan gelagat buruk menjelang perilisan data Nonfarm Payroll AS pada hari Jumat.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE