Menu

Dolar Tertekan Kemajuan Stimulus Dan Penurunan Retail Sales AS

Nadia Sabila

Dolar AS turun merespon progres stimulus fiskal yang sudah diumumkan Kongres. Selain itu, penurunan Penjualan Ritel turut membebani USD.

Seputarforex - Dolar AS melanjutkan pelemahan menyusul progres signifikan yang sudah dicapai oleh Kongres Amerika Serikat terkait dana stimulus dan penurunan data Penjualan Ritel (Retail Sales). Saat berita ini ditulis pada Rabu (16/Desember) malam ini, Indeks Dolar AS (DXY) turun 0.05 persen ke 90.43, level terendah sejak bulan April 2018. Sementara itu, USD/JPY tergelincir 0.04 persen ke 103.63, kisaran terendah sejak 9 November.

Para pembuat kebijakan di Amerika Serikat telah mengumumkan kemajuan berarti dalam negosiasi stimulus fiskal untuk menanggulangi dampak pandemi. Total dana bantuan $908 miliar yang telah disepakati akan terbagi menjadi dua bagian. Bagian terbesar, yakni $748 miliar, akan mencakup tunjangan pengangguran, dana distribusi vaksin virus Corona, dan pinjaman lunak untuk usaha kecil.

Namun, bagian kedua yang memuat dana bantuan sebesar $160 miliar masih diperdebatkan dan memerlukan perundingan lebih lanjut. Pihak Demokrat menginginkan supaya dana tesebut dialokasikan untuk negara-negara bagian. Di lain pihak, Republik lebih memprioritaskan dana tersebut untuk perlindungan sementara bagi perusahaan-perusahaan dari dampak lockdown. Kendati demikian, kesepakatan diharapkan dapat dicapai setidaknya akhir pekan ini.

 

Retail Sales AS Kembali Negatif

Terlepas dari perkembangan paket stimulus fiskal AS, pergerakan Dolar malam ini juga dipengaruhi oleh sektor ritel yang kembali lesu. Departemen Perdagangan AS melaporkan, Retail Sales jeblok 1.1 persen di bulan November, jauh di bawah ekspektasi penurunan ke -0.3 persen saja. Data Retail Sales bulan Oktober pun direvisi turun dari 0.3 persen menjadi -0.1 persen.

Penjualan Ritel Inti atau Core Retail Sales pun tidak lebih baik. Data yang tidak memasukkan sektor otomotif, bahan bakar, bahan bangunan, dan makanan tersebut menurun 0.5 persen di bulan November.

Penyebab penurunan Penjualan Ritel AS masih gara-gara virus Corona. Dengan jumlah kasus yang masih tinggi, jumlah korban jiwa akibat COVID-19 juga semakin mengkhawatirkan. Pasien meninggal dunia bahkan mencapai lebih dari 300,000 jiwa pada awal pekan ini. Sejumlah negara bagian pun kembali menerapkan kebijakan pembatasan sosial sehingga memukul sektor bisnis dan konsumen.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE