Menu

Draghi: Stimulus ECB Masih Dibutuhkan Meski Ekonomi Membaik

Pandawa

Draghi menilai kebijakan stimulus tetap dibutuhkan, meskipun kondisi perekonomian kawasan semakin membaik guna mendorong trend inflasi mendekati target Bank Sentral.

Presiden European Central Bank, Mario Draghi pada hari Senin (29/5) mengeluarkan pernyataan bernada dovish yang menekan pergerakan mata uang Euro di awal sesi New York malam ini. Draghi menilai kebijakan stimulus tetap dibutuhkan, meskipun kondisi perekonomian kawasan semakin membaik. Tujuannya guna mendorong trend inflasi mendekati target Bank Sentral.

 

Inflasi Belum Tertopang Secara Berkelanjutan

Ekonomi Zona Eropa terus meningkat dalam performa terbaik setelah mengalami krisis ekonomi Global satu dekade lalu. Pertumbuhan kawasan berjalan seiring dengan meningkatnya tekanan dari anggota Uni Eropa konservatif yang terus mendesak Bank Sentral mengubah kebijakan obligasi agresif dan suku bunga di bawah nol. Namun, Draghi mengatakan bahwa support dari kebijakan bank sentral masih dibutuhkan oleh perekonomian.

"Tekanan harga domestik, khususnya dari gaji pegawai, masih belum cukup untuk menopang inflasi secara berkelanjutan dan kuat sesuai target jangka menengah kami," terang Mario Draghi kepada Komite Parlemen Eropa, "Secara keseluruhan, kami masih meyakini bahwa dukungan kebijakan moneter yang luar biasa, termasuk melalui Forward Guidance kami, masih dibutuhkan agar sumber daya yang belum dimanfaatkan optimal saat ini bisa diserap kembali dan agar inflasi kembali naik dan stabil kuat di kisaran mendekati 2 persen dalam horizon jangka menengah."

Pasca pernyataan Draghi yang condong ke arah dovish tersebut, Yields Obligasi Jerman melandai dan pergerakan mata uang Euro terpantau sedikit menurun. Komentar orang nomor satu di Bank Sentral Eropa itu menciptakan sentimen negatif terhadap Investor yang sebelumnya melakukan aksi Buy Euro.

Akan tetapi, di tengah membaiknya kondisi perekonomian kawasan, banyak pihak menyakini bahwa ekspektasi pembuat kebijakan tidak sepenuhnya negatif pada pertemuan pada pekan depan.

"Pada pertemuan kebijakan moneter Juni mendatang, Dewan ECB akan menerima outlook ekonomi terbaru dan informasi lebih lengkap dari staff. Dengan demikian, baru dapat diberi penilaian secara menyeluruh mengenai forecast pertumbuhan dan tingkat inflasi", Draghi menambahkan.

 

Theresa May: Tidak Ada Penundaan Brexit Talk

Pada laporan terpisah, Perdana Menteri Inggris, Theresa May, menegaskan bahwa tidak akan ada lagi penundaan terkait pembicaraan Brexit antara Pemerintahan Inggris dan Uni Eropa pada tanggal 19 Juni mendatang. May juga menghimbau kepada warga Inggris untuk memberikan kembali mandat (memilih dirinya) pada Pemilu Inggris pekan depan, agar proses legal Brexit dapat berjalan dengan baik.

Pada pukul 23:08 WIB malam ini, Sterling terpantau bergerak menguat, mencoba menghapus penurunan yang terjadi Jumat pekan lalu. GBP/USD berada di level 1.2847; sementara pair EUR/USD masih berada dalam tekanan dan diperdagangkan pada level 1.1181


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE