Menu

ECB Hampir Pasti QE, Euro Tenggelam Makin Dalam

N Sabila

Euro jatuh ke level terlemahnya dalam kurun waktu hampir sembilan tahun terhadap Dolar AS di tengah spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) kian mendekati upaya pembelian obligasi pemerintah atau yang dikenal juga sebagai pelonggaran kuantitatif (QE). Euro sudah mencapai level rendah 1.8605 terhadap Dolar AS.

Euro jatuh ke level terlemahnya dalam kurun waktu hampir sembilan tahun terhadap Dolar AS di tengah spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) kian mendekati upaya pembelian obligasi pemerintah atau yang dikenal juga sebagai pelonggaran kuantitatif (QE).


Euro sudah mencapai level rendah 1.8605 terhadap Dolar AS, level terlemahnya sejak bulan Maret 2006, telah anjlok di bawah level support penting di $1.20. Mata uang common currency tersebut terakhir diperdagangkan pada $1.1955, turun 0.4 persen dari perdagangan sesi AS pada hari Jumat lalu.

Mata uang 17 negara tersebut tergelincir terhadap hampir semua mata uang mayor bersama dengan Yunani yang tengah memulai masa kampanye pemilihan presiden. Menurut spekulasi yang berkembang, kemungkinan besar pemenang pemilu tersebut adalah pihak dari partai oposisi yang anti-austerity. Selain itu, hasil wawancara dengan harian keuangan Jerman Handelsblatt, Presiden ECB Mario Draghi, mengatakan bahwa risiko yang mengancam jika bank sentral tidak segera menjalankan mandat untuk menstabilkan harga, telah meningkat setengah kali lebih tinggi dibandingkan satu tahun yang lalu.

QE Sudah Tak Bisa Ditunda

Menurut ahli strategi Barclays yang diwawancarai oleh Reuters, pasar menafsirkan komentar Draghi itu sebagai sinyal bahwa dirinya telah siap untuk melaksanakan pelonggaran kuantitatif. Pada Rabu mendatang, Zona Euro dijadwalkan akan menerbitkan laporan inflasi. Para ekonom memperkirakan inflasi Zona Euro akan jatuh 0.1 persen pada bulan Desember, untuk pertama kalinya sejak tahun 2009.

Sedangkan menurut analis dari Westpac Banking Corp. yang diwawancarai oleh Bloomberg, alasan untuk menjual Euro pada akhir pekan lalu sudah sangat jelas, yakni kian dekatnya Draghi untuk melaksanakan QE dan makin intensifnya situasi politik di Yunani.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE