Menu

Efek Brexit Merembet, PM Abe Panggil Dua Orang Ini Untuk Jinakkan Yen

N Sabila

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, pada hari Senin (27/Juni) ini memanggil secara resmi Menkeu Taro Aso dan Deputi Gubernur BoJ, Hiroshi Nakaso, untuk mendiskusikan bagaimana menyelesaikan turbulensi dalam pasar yang disebabkan oleh Brexit.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, pada hari Senin (27/Juni) ini mengatakan bahwa dirinya telah menginstruksikan agar Menteri Keuangan, Taro Aso, mengawasi pasar mata uang lebih cermat lagi, serta mengambil langkah apapun yang dibutuhkan pasca keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa.



Komentar Abe tersebut muncul dalam rapat mendadak yang digelar antara pemerintah dan Bank Sentral Jepang (BoJ). Dari sini, sejumlah analis memperkirakan bahwa BOJ akan menggelar review kebijakan tak terjadwal menjelang rapat reguler yang akan digelar bulan Juli mendatang untuk menyusun stimulus tambahan.

"Risiko dan ketidakpastian masih ada dalam pasar finansial," kata Abe. "Kita perlu terus bekerja untuk (mencapai) stabilitas pasar," tambah Abe, yang dianggap sebagai sinyal kesiapan Tokyo untuk menghantarkan intervensi Yen di pasar apabila kenaikan Yen berlarut-laru tak terkendali.


USD/JPY Sempat Menukik Ke Bawah 100

Abe memanggil secara resmi Aso dan Deputi Gubernur BoJ, Hiroshi Nakaso, untuk mendiskusikan bagaimana menyelesaikan turbulensi dalam pasar yang disebabkan oleh Brexit. Pasca Brexit Jumat lalu, Yen sempat menyentuh angka di bahwa 100 per Dolar AS karena aksi para investor yang memburu Yen sebagai mata uang safe-haven. Tak pelak, kondisi ini menambah pusing para pembuat kebijakan Jepang yang pada dasarnya memang sedang dilanda kekhawatiran akan penguatan Yen yang melukai sektor ekspor.


Intervensi, Tambahan Stimulus, Atau Keduanya?

"Saya diberi instruksi oleh PM untuk memberikan tanggapan yang lebih bervariasi dan agresif untuk memastikan stabilitas dalam pasar finansial dan mata uang," kata Aso kepada para wartawan setelah rapat tersebut yang dikutip oleh Reuters.

Selain Aso, dari pihak BoJ, Nakaso mengatakan bahwa bank sentral masih tetap menjaga komunikasi dengan bank-bank sentral lainnya untuk memmastikan bahwa likuidtas di pasar finansial global masih memadai. Terkait kapan BoJ akan menggelar rapat luar biasa untuk menambah stimulus, Nakaso menolak berkomentar.

Salah seorang analis yang memperkirakan rapat kebijakan tambahan BoJ adalah Naomi Muguruma, analis senior untuk Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities. Menurut Muguruma, yang dirangkum oleh Reuters, ada 30 persen kemungkinan BoJ akan mengadakan rapat tambahan dan pelonggaran moneter akan dilaksanakan kemungkinan pada bulan Juli.

USD/JPY siang ini diperdagangkan pada posisi 102.11 setelah sempat menyentuh level rendah 99.895 sesaat setelah Inggris mengumumkan hasil referendum yang dimenangkan oleh suara "Leave".


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE