Menu

Ekonomi Inggris Medioker, GBP/USD Meringis

A Muttaqiena

GBP/USD terbebani oleh ketidakpastian prospek ekonomi Inggris dan suku bunga, meskipun resesi mungkin tak akan terjadi.

Seputarforex - UK Office for National Statistics (ONS) menerbitkan serangkaian data ekonomi Inggris yang berdampak tinggi pada sesi Eropa (12/Oktober). Sayangnya, simpulan menunjukkan kinerja yang medioker dan berimbas bearish bagi pound sterling. GBP/USD terpantau jatuh nyaris 0.8% sampai 1.2215 saat berita ditulis pada sesi New York.

Data Produk Domestik Bruto (GDP) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Inggris +0.2% (month-over-month) pada Agustus 2023, alias pulih sesuai dengan perkiraan konsensus. Pertumbuhan GDP Inggris pun terkerek dari +0.3% menjadi +0.5% dalam basis tahunan. Akan tetapi, data-data lainnya malah meleset lagi.

Aktivitas produksi industri Inggris selip sampai -0.7% pada Agustus 2023, padahal konsensus cuma memperkirakan penurunan sebesar -0.2%. Produksi manufaktur juga terperosok lebih jauh sampai -0.8%, atau dua kali lipat lebih buruk daripada perkiraan konsensus -0.4%.

Para pakar berpendapat data-data ini menunjukkan ekonomi Inggris kemungkinan tidak akan terjerumus ke dalam jurang resesi seperti ditakutkan banyak pihak sejak tahun lalu. Akan tetapi, situasi masih lesu.

"Meskipun pertumbuhan tidak berarti apa-apa, perekonomian tampaknya berhasil menghilangkan ketakutan terhadap resesi yang akan datang. Para Forecaster telah lama meramalkan resesi yang belum terjadi. Perekonomian mungkin akan terus menemukan cara untuk mengatasinya, meskipun cuacanya (masih sulit)," kata Jonathan Moyes, Kepala Riset Investasi di Wealth Club.

Samuel Tomb, Kepala Ekonom Inggris Raya di Pantheon Macroeconomics, menilai sulit untuk memastikan apakah ekonomi Inggris akan menurun lagi pada kuartal ketiga 2023. Namun, ia optimistis pertumbuhan akan beranjak terus menjelang akhir tahun dan resesi tetap tidak akan terjadi.

Pound sterling terbebani oleh ketidakpastian prospek ekonomi dan suku bunga. Selama kondisi ekonomi masih pas-pasan seperti ini, pelaku pasar akan terus menyangsikan komitmen bank sentral Inggris dalam mempertahankan suku bunga tinggi.

EUR/GBP menguat untuk pertama kalinya dalam sepekan terakhir. GBP/JPY terkoreksi sekitar 0.4%. Sementara itu, penurunan GBP/USD memperoleh katalis tambahan dari rilis data inflasi AS yang melampaui estimasi .

 


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE