Menu

Ekonomi Inggris Stagnan, GBP/USD Tertekan

A Muttaqiena

Ekonomi Inggris kemungkinan bakal statis pada kuartal mendatang, meskipun belum tentu mengalami resesi. Situasi ini memukul Sterling pada GBP/USD dan EUR/GBP.

Seputarforex - Pound sterling terpuruk pada perdagangan sesi New York hari Jumat (10/November). GBP/USD mencetak level terendah pekan ini pada kisaran 1.2200, sedangkan EUR/GBP mencapai level tertinggi bulan ini pada 0.8750-an. Data ekonomi Inggris yang lebih baik dari perkiraan pun tak mampu mengerek posisi Sterling dalam Cable dan pasangan mata uang lainnya.

Laporan Produk Domestik Bruto (GDP) Inggris menunjukkan kenaikan 0.2% (month-over-month) pada September 2023, atau lebih baik daripada estimasi konsensus yang sebesar 0.0%. Namun, GDP Inggris membukukan pertumbuhan nol persen secara kuartalan. Pertumbuhan GDP tahunan juga cuma 0.6%, sama persis dengan yang tercantum pada periode sebelumnya.

Data ekonomi Inggris lainnya pada periode September 2023 cenderung beragam. Produksi industri menghijau, tetapi produksi manufaktur bertumbuh lebih lamban dibanding perkiraan.

Rangkaian laporan secara keseluruhan mengonfirmasi perkiraan BoE terbaru yang menyebutkan bahwa perekonomian bakal statis pada kuartal mendatang, meskipun Inggris belum tentu mengalami resesi. Simpulan ini memperburuk sentimen pasar terhadap Sterling.

"Pound gagal mendapatkan keuntungan (dari rilis data GDP Inggris yang lebih baik dari ekspektasi) karena skenarionya tetap negatif: pada pertemuan BoE minggu lalu, perkiraan pertumbuhan baru untuk tahun 2024 diturunkan dari 0.5% menjadi 0.0%, sedangkan proyeksi untuk tahun 2025 dibiarkan pada 0.25% saja. Hal ini dapat sedikit mencederai pound terhadap euro juga dalam jangka waktu lebih jauh," ungkap Asmara Jamaleh, ekonom di Intesa Sanpaolo.

Di sisi lain, USD tersokong oleh pidato Ketua The Fed baru-baru ini . Euro juga unggul terhadap Sterling, karena sebagian pelaku pasar menganggap arah kebijakan ECB sedikit lebih hawkish daripada BoE.

Kepala Ekonom BoE, Huw Pill, kemarin mengonfirmasi spekulasi pasar mengenai pemangkasan suku bunga pada pertengahan tahun 2024. Ia mengungkapkan opini yang berlawanan dengan pandangan mayoritas rekan-rekannya secara blak-blakan. Hingga saat ini, belum ada petinggi bank sentral AS maupun Eropa yang memaparkan sikap dovish se-ekspresif itu.

"Ini adalah pertama kalinya orang dalam Bank (bank sentral utama -red) berbicara secara positif tentang melonggarkan kebijakan dan (ini) berbeda dengan komentar Pill sebelumnya tentang profil 'Gunung Meja' untuk suku bunga, sehingga intervensi (verbal) ini tampak signifikan," kata Andrew Goodwin, Kepala Ekonom Inggris di Oxford Economics.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE