Menu

Ekonomi Kian Pulih, Output Industri China Makin Kuat

Pandawa

Data ekonomi China tumbuh meyakinkan dengan produksi industri, penjualan ritel, dan investasi aset tetap yang menguat dari periode sebelumnya.

Seputarforex - Pada hari Selasa (15/September), Biro Statistik Nasional China mempublikasikan data Industrial Production yang naik 5.6 persen secara tahunan (Year-over-Year) di bulan Agustus, lebih baik dari ekspektasi analis untuk kenaikan 5.1 persen, dan meningkat dari ouput Juli yang mencapai 4.8 persen.

Angka pertumbuhan produksi industri China hari ini menjadi laju kenaikan terbaik sejak Desember 2019, mencerminkan pulihnya aktivitas manufaktur dan pabrik China setelah sempat terperosok tajam pada kuartal pertama lalu.

 

Penjualan Ritel Melejit, Investasi Aset Tetap Pulih Bertahap

Penjualan ritel rebound cukup signifikan. Angka Retail Sales China melonjak dari -1.5 persen ke 0.5 persen secara tahunan di bulan Agustus, lebih baik daripada ekspektasi ekonom yang memprediksikan stagnasi (0.0 persen).

Data penjualan ritel kali ini tergolong sangat memuaskan karena menjadi kenaikan pertama sejak merebaknya virus Corona pada akhir Januari lalu. Kenaikan sejalan dengan kembali dibukanya pusat penjualan dan restoran yang sebelumnya tutup akibat lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Sementara itu, data investasi aset tetap (Fixed Asset Investment) masih -0.3 persen secara year-to-date (YTD) di bulan Agustus. Kendati masih berada di zona negatif, angka ini lebih baik dari ekspektasi -0.4 persen, dan terus menunjukkan pemulihan jika dibandingkan dengan data-data periode sebelumnya.

Menanggapi serangkaian rilis data ekonomi China hari ini, pengamat menilai jika trend pemulihan telah cukup menjanjikan dan akan berlangsung hingga akhir tahun atau bahkan tahun depan.

"Kami berpikir bahwa pemulihan ekonomi China berada pada pijakan yang cukup kuat saat ini dan akan berlanjut pada kuartal IV hingga tahun 2021. Pertumbuhan investasi yang diprediksi akan semakin kuat secara bertahap akan memulihkan momentum konsumsi dan ekspor," kata Louis Kuijs, kepala analis pasar Asia di Oxford Economics.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE