Menu

Eks Pejabat Deutsche Bank Paparkan Kaitan Bitcoin Dengan Tensi Geopolitik

Yodik Prastya

Menurut Peter Tchir, Bitcoin akan menguat setiap kali ketegangan antara AS dan China meningkat. Hubungan keduanya bahkan bisa menjadi petunjuk awal yang dimanfaatkan investor.

Mantan eksekutif Deutsche Bank dari Jerman, Peter Tchir, mengatakan bahwa posisi Bitcoin saat ini adalah sebagai alat ukur dari ketegangan sektor geopolitik yang tersembunyi. Bahkan, Bitcoin juga bisa menjadi salah satu alat indikator untuk melihat apa saja yang sedang terjadi di balik layar ketika dua negara dengan ekonomi paling besar dunia, yaitu AS dan China, sedang melangsungkan pembicaraan. Kabar ini disampaikan oleh Peter Tchir dalam artikelnya di Forbes.

 

Bitcoin Berkorelasi Negatif Dengan Ketegangan Dagang AS-China

Dalam pernyataannya, Peter Tchir turut menyampaikan tentang analisanya yang dilakukan selama ini mengenai bagaimana hubungan antara kondisi perdagangan di sekitar Bitcoin dengan berita-berita fundamental, khususnya yang terkait dengan masalah perang dagang.

Peter mengungkapkan bahwa pergerakan harga Bitcoin sempat mengalami lonjakan yang cukup tinggi pada bulan Mei kemarin, ketika Presiden Trump menyampaikan komentar negatif tentang kesepakatan dengan China. Sementara saat pembicaraan dagang antara AS dengan China menunjukkan sinyal positif, permintaan Bitcoin mengalami penurunan.

"Dalam beberapa hari terakhir, Bitcoin kurang lebih bergerak (kontras) sesuai headline berita; jatuh ketika pembicaraan dagang menunjukkan progres, dan naik saat headline bernada negatif muncul, seperti ketika Presiden Trump kemarin mengunggah cuitannya," ujar Peter Tchir.

Meski demikian, Peter mencermati jika reaksi Bitcoin pada isu ketegangan dagang terbaru tak terlalu signifikan seperti halnya di pasar saham. "Inikah pertanda bahwa para pejabat China sudah sadar jika headline yang muncul selama ini lebih negatif dari kenyataannya? Walaupun sinyalnya belum terlalu jelas, tapi untuk sekarang, saya rasa (pergerakan harga) Bitcoin mengindikasikan bahwa belum ada 'alarm' (kepanikan) di China, yang merupakan sinyal positif bagi pasar saham dan jalannya pembicaraan dagang," sambung Peter.

Pendapat Peter Tchir mengenai pergerakan Bitcoin yang berkorelasi negatif dengan gejolak kondisi global ini selaras dengan anggapan beberapa pengamat. Sebelumnya, muncul opini bahwa perang dagang bisa berdampak positif bagi harga Bitcoin. David Mercer dari LMAX Exchange bahkan menyebut jika Bitcoin bisa menjadi aset safe haven yang memang dicari para investor ketika kondisi global sedang tidak stabil.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE