Menu

Ekspor Jepang Masih Negatif, Yen Justru Menguat

Pandawa

Ekspor Jepang masih terkontraksi di bulan Agustus. Namun, Yen menguat terhadap Dolar AS karena antisipasi pasar terhadap pengumuman kebijakan The Fed minggu ini.

Seputarforex - Pada hari Rabu (16/September), Biro Statistik Jepang mempublikasikan data ekspor yang kembali terbenam di zona negatif. Angka ekspor selama Agustus 2020 mencapai -14.8 persen secara tahunan (Year-over-Year), memperpanjang trend penurunan dalam 21 bulan terakhir.

Meskipun masih terkontraksi, data ekspor Jepang kali ini menunjukkan pemulihan dari bulan sebelumnya yang -19.2, sekaligus mengungguli ekspektasi ekonom yang dipatok di -16.1 persen. Lemahnya pengiriman barang menuju AS dan negara kawasan Asia di tengah pandemi COVID-19 menjadi faktor yang disoroti. Pasalnya, AS merupakan pasar utama Jepang, sementara kawasan Asia berkontribusi lebih dari setengah total ekspor Jepang.

Ekspor menuju AS dilaporkan turun 21.3 persen dari tahun sebelumnya, terbebani oleh merosotnya pengiriman suku cadang dan mesin konstruksi. Sementara itu, ekspor menuju kawasan Asia merosot 7.8 persen, terbebani oleh penurunan pengiriman produk besi dan baja.

Di sisi lain, ekspor Jepang ke China naik 5.1 persen YoY karena meningkatnya pengiriman produk semikonduktor. Sebagai catatan, pengiriman menuju China telah menguat selama dua bulan berturut-turut sehubungan dengan pemulihan ekonomi Negeri Tirai Bambu pada kuartal ketiga tahun ini.

 

Antisipasi Pengumuman The Fed, Yen Menguat

Rilis data ekspor Jepang pagi ini tidak berdampak signifikan terhadap posisi Yen versus Dolar AS. Yen memang menguat, tapi lebih disebabkan oleh antisipasi investor akan pengumuman kebijkan moneter The Fed. Pair USD/JPY terpantau berada di kisaran 105.28, melemah 0.15 persen dari harga Open harian.


Pelemahan Dolar AS saat ini dipicu oleh sikap hati-hati investor yang enggan berspekulasi lebih jauh jelang pernyataan resmi The Fed. Analis memprediksi pengumuman The Fed tidak akan jauh berbeda dari statement sebelumnya.

"Prediksi kami bahwa The Fed mungkin akan mencoba menjelaskan lebih jauh terkait kebijakan dovish-nya, namun sepertinya The Fed tidak akan mengambil langkah lebih jauh dari apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya," kata Rodrigo Catril, analis senior FX di National Australia Bank.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE