Menu

Ekuitas Asia Sempoyongan, Dolar AS Tertekan

N Sabila

Dolar AS sedikit terbenam menghadapi Yen di hari Selasa (08/09) ini, mundur dari laju yang sempat disinggahi sebelumnya dikarenakan oleh ekuitas Asia yang sempoyongan. Oleh sebab itulah, mata uang Yen kembali difavoritkan sebagai safe-haven.

Dolar AS sedikit terbenam menghadapi Yen di hari Selasa (08/09) ini, mundur dari laju yang sempat disinggahi sebelumnya dikarenakan oleh ekuitas Asia yang sempoyongan. Oleh sebab itulah, mata uang Yen kembali difavoritkan sebagai safe-haven.


Suasana perdagangan nampak lengang sehubungan dengan penutupan pasar AS di hari Senin kemarin dalam rangka hari buruh nasional AS. Dolar AS menurun 0.2 persen ke angka 119.00 menghadapi Yen, tergelincir dari level tinggi 119.53 sehubungan dengan saham China dan Jepang yang mengalami kemerosotan dan menekuk sentimen minat risiko.

Nikkei Jepang dilaporkan gugur 1.7 persen, menyeret saham-saham Shanghai di tengah mengecewakannya data impor. Sebelum sesi perdagangan ini, Greenback memang telah keluar dari level rendah overnight, tepatnya di 118.66, terbantu oleh lemahnya ekuitas Jepang dan Eropa. Sementara itu, EUR/USD mendapat perolehan 0.2 persen ke angka 1.1190.

Bukan Krisis Finansial

Menurut Koji Fukaya, Presiden FPG Securities di Tokyo yang diwawancarai oleh Reuters, USD/JPY sedang diombang-ambingkan oleh kondisi ekuitas, khususnya akibat imbas dari pasar China ke saham-saham Jepang.

Apa yang terjadi di pasar pada pekan lalu kemungkinan karena korelasi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah China pada saham-saham negaranya, data-data makroekonomi serta penampilan ekuitas AS. Fukaya menambahkan, kondisi saat ini belum bisa sepenuhnya disebut sebagai krisis finansial. Hal lebih tepatnya hanya karena mencegah banyak partisipan pasar agar tak long terlalu lama di Yen.

Di sisi lain, Sterling sudah tertarik menjauh dari level rendah sejak aksi bargain hunting terjadi setelah mata uang tersebut tumbang ke level rendah empat-bulan. Salah satu penyebab keruntuhan Sterling kala itu adalah laporan sektor jasa yang mengecewakan ditambah dengan kebimbangan Bank Sentral Inggris (BOE) untuk menaikkan suku bunga acuan Inggris. GBP/USD naik 0.2 persen ke angka $1.5298 setelah memukul level rendah empat bulan di angka $1.5163 pada hari Jumat lalu.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE