Menu

ELSA: Efisiensi dan Diversifikasi Bisnis Topang Naiknya Laba Bersih

Utari

PT Elnusa Tbk (Elsa) menjadikan efisiensi sebuah strategi bisnisnya untuk beberapa bulan kedepan ditengah-tengah iklim dan kondisi harga komoditas minyak global yang belum stabil. Langkah efisiensi juga sebelumnya telah dilakukan oleh ELSA dan hasilnya sangat efektif membuat laba bersih ELSA pada periode I tahun 2016 menanjak hingga 42 persen.

PT Elnusa Tbk (Elsa) menjadikan efisiensi sebuah strategi bisnisnya untuk beberapa bulan kedepan di tengah-tengah iklim dan kondisi harga komoditas minyak global yang belum stabil. Langkah efisiensi juga sebelumnya telah dilakukan oleh ELSA dan hasilnya sangat efektif membuat laba bersih ELSA pada periode I tahun 2016 menanjak hingga 42 persen. Meskipun pendapatan yang berhasil diperoleh ELSA flat dan cenderung mengalamai penurunan sebesar 0.4 persen menjadi 0.4 persen menjadi Rp 921.1 miliar, total laba bersih perseroaan ini bisa mencapai Rp 92.9 miliar.

Dengan dilakukannya strategi efisiensi tersebut, ELSA berhasil menurunkan beban pada pendapatan yang cukup signifikan yakni sebesar 7.7 persen yoy menjadi Rp 707.8 miliar. Faktanya, penurunan harga minyak tidak hanya memberikan dampak negatif saja pada ELSA tapi harga minyak yang turun mampu mendorong adanya penurunan beban bahan bakar untuk keperluan operasional bisnis sebesar 38 persen dan beban rental perseroan juga turun 51 persen.

 

Efisiensi dan Diversifikasi Bisnis ELSA

Selain itu, beban pokok juga mengalami penurunan dari sebelumnya beban pokok ELSA sebesar 83 persen, tahun ini menjadi 76 persen. Bahkan beban bunga Elasa juga mengalami penurunan sebesar 14 persen sehingga membuat beban utang perseroan ini juga bisa menurun menjadi Rp 352.2 miliar dari sebelumnya utang ELSA mencapai Rp 419.6 miliar.

Direktur Utama Elnusa, Tolingul Anwar menjelaskan, selain langkah efisiensi yang dinilai sangat efektif untuk menorehkan perolehan kenaikan laba bersih, pihaknya juga mendapat sokongan pendapatan dari diversifikasi bisnis ELSA yang signifikan. Bisnis tersebut adalah bisnis seismic atau jasa penunjang migas yang meningkat sangat besar yaitu 299 persen menjadi Rp 115.2 miliar.

Disamping itu, dia juga menambahkan pada kuartal III nanti ELSA akan mengoperasikan kapal baru untuk menunjang bisnis tersebut dan diprediksi akan mampu menaikkan pendapatan sampai 40 persen pada tahun 2017 nanti.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE