Menu

Emas Bangkit Dari Keterpurukan Saat Euro Sedang Lemah

M Septian

Hari ini (23/10), emas bangkit dari keterpurukannya yang mencapai level terendah selama seminggu, akibat berkembang kabar bahwa kenaikan suku bunga AS sepertinya benar-benar akan mundur hingga tahun 2016 nanti. Namun kenaikan ini masih terbebani oleh menguatnya greenback dan bersinarnya fundamental AS.

Hari ini (23/10), emas bangkit dari keterpurukannya yang mencapai level terendah selama seminggu. Namun kenaikan ini masih terbebani oleh menguatnya greenback dari pelemahan Euro dan bersinarnya fundamental AS.

Spot emas tercatat meningkat 0.4 persen menuju USD 1170.11 per troy ons, setelah pada penutupan sehari sebelumnya logam mulia ini terpuruk hingga mencapai USD 1,162.50, terendah sejak 13 Oktober silam. Selama seminggu ini emas telah kehilangan nilai jualnya hingga 0.7 persen.

Selama semalaman, Dolar AS melonjak terhadap Euro mendekati titik tertingginya bulan ini setelah mendengar bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) dapat meluncurkan stimulus lanjutan bulan Desember nanti. Optimisnya data sektor perumahan dan tenaga kerja AS juga telah menyokong penguatan Dolar.

Namun, saat ini pemerintah Amerika Serikat sedang menghadapi krisis batas hutang, disebabkan oleh kebuntuan yang terjadi di Kongres untuk mengangkat plafon hutangnya. Departemen Keuangan telah memperingatkan bahwa pemerintah akan kehabisan uang pada minggu pertama bulan November, jika kebijakan peningkatan batas hutang 1.81 trilyun Dolar AS tidak segera disetujui.

Saat Ini Permintaan Emas Dunia Sedang Lemah

Harga emas tak mendapat dukungan yang cukup dari pasar penjualan fisik. Permintaan untuk emas di India sebagai konsumen terbesar kedua di dunia tersebut sedang menurun dengan sangat rendah. Para penjual emas di China juga mengatakan permintaan di negara itu juga lesu, sementara premi di Hong Kong juga turun.

Bullion telah mendapat pukulan dari ketidakpastian mengenai kapan suku bunga AS akan dinaikkan. Para investor yakin bahwa tingginya suku bunga akan menggeser permintaan emas karena investasi yang tak memberikan bunga menjadi kurang menarik.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE