Emas Berangsur Turun Akibat Aksi Take Profit China

Emas berangsur turun dari level tertinggi dua pekannya pada hari Kamis (08/10) akibat pengaruh dari para investor China yang menjual emas untuk mengambil untung sekembali mereka dari libur panjang. Trader-trader logam mulia ini juga masih menanti notulen rapat the Fed yang akan dirilis tengah malam nanti.

Di bursa Comex, kontrak emas yang akan dikirim Desember melemah 0.34 persen menjadi 1,144.80 Dolar AS per troy ons. Sementara spot emas terkikis 0.2 persen menjadi USD 1,143 per troy ons. Kemarin pergerakan emas sempat menguat hingga USD 1,153.30 tertinggi sejak 24 September silam.

Selama golden week China antara tanggal 1 sampai dengan 7 Oktober, emas telah meraih peningkatan harga hingga 30 Dolar AS. Hal inilah yang dijadikan kesempatan bagi para trader China untuk meraih untung. Seperti diungkap oleh salah seorang trader dari Sydney yang dikutip CNBC, "Ada aksi ambil untung dari orang-orang China karena logam mulia tersebut telah bergerak menguat ketika mereka pergi (liburan)."

Rilis Notulen Rapat Sebagai Sinyal Kebijakan the Fed

Hanya saja, penurunan harga emas ini dibatasi oleh pandangan akan ditundanya kenaikan suku bunga AS hingga 2016 nanti. Trader tersebut juga memperkirakan emas akan bullish dalam jangka waktu yang tak lama lagi, "Setelah laporan lemahnya NFP pekan lalu, harapan pada peningkatan suku bunga AS dialihkan menjadi tahun depan. Oleh sebab itulah kondisi pasar (emas) menjadi sangat baik saat ini".

Notulen rapat FOMC September lalu akan dirilis dini hari esok pukul 01:00 WIB. Para pelaku pasar akan melihat bagaimana pandangan Bank Sentral AS mengenai kondisi ekonomi global dan dampaknya pada kebijakan moneter AS. Penundaan kenaikan suku bunga AS dapat mendukung menguatnya harga emas dalam jangka pendek.