Menu

Emas Berusaha Pertahankan Gain Pasca Pernyataan Trump Di G7

Nadia Sabila

Harga emas masih menguat di sesi perdagangan Senin malam ini. Hanya saja, penguatannya surut setelah Trump menuturkan perkembangan positif soal negosiasi dengan China.

Seputarforex.com - Setelah lonjakan besar akhir minggu lalu, kenaikan harga emas mulai surut di sesi perdagangan Senin (26/Agustus) malam ini, khususnya setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa China meminta bernegosiasi kembali dan AS menyambut baik hal tersebut.

Saat berita ini ditulis, XAU/USD naik 0.27 persen ke 1530.81, lebih rendah dari level tertinggi harian yang tercapai di 1,555.33. Perlu diketahui, XAU/USD minggu lalu melonjak setelah China balas menaikkan tarif untuk barang-barang AS, dan Trump ikut menambah lagi tarif untuk barang-barang China.


Sementara itu, harga emas spot masih membukukan kenaikan 0.6 persen ke $1,534.44 per ounce pada pukul 15:05 GMT. Level tertinggi harga emas spot hari ini mencapai $1,554.56. Untuk harga emas futures di Comex New York, terlihat juga kenaikan 0.5 persen ke $1,544.50.

 

AS-China Akan Berunding (Lagi)

Akhir pekan lalu, Washington mengumumkan tambahan tarif sebanyak 5% terhadap barang impor China senilai $550 miliar, beberapa jam setelah China menaikkan tarif terhadap $75 miliar barang-barang AS, sebagai balasan dari kebijakan AS sebelumnya. Spontan, harga emas melesat pasca perstiwa adu tarif tersebut karena fungsinya sebagai safe haven.

Namun sore tadi, Presiden AS Donald Trump justru mengungkapkan pernyataan yang bersifat meredakan gejolak pasar. Dalam konferensi G7 di Prancis, Trump mengatakan bahwa dirinya menyambut baik ajakan China untuk kembali duduk di meja negosiasi. (Baca juga: Pernyataan Trump Di G7 Dongkrak Dolar Versus Yen)

Lonjakan harga emas surut seketika setelah Trump mengutarakan hal tersebut karena para investor kembali berani membeli aset-aset minat risiko. Namun demikian, ketidakpastian belum sepenuhnya hilang, sehingga emas masih akan dicari kembali oleh pasar.

"Masih ada masalah ketidakpastian yang besar dan ketidakstabilan pasar finansial global dan perekonomian. Dalam kondisi semacam ini, para investor sedang terombang-ambing sehingga mereka beli-jual-beli-jual emas silih berganti," kata Jeffrey Christian, manajer CPM Group yang dikutip oleh Reuters.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE