Menu

Emas Kembali Melandai Dari Puncak Tertinggi Lima Minggu

N Sabila

Emas kembali mundur pada hari Selasa (02/12) dari reli satu hari terbesarnya yang sempat terjadi malam tadi, akibat investor yang kembali melihat outlook penguatan Dolar AS atas rebound yang terjadi pada harga minyak. Harga emas bulion untuk pengiriman segera mengalami penurunan sebanyak 0.7 persen ke posisi $1,203.45 per ons.

Emas kembali mundur pada hari Selasa (02/12) dari reli satu hari terbesarnya yang sempat terjadi malam tadi, akibat investor yang kembali melihat outlook penguatan Dolar AS atas rebound yang terjadi pada harga minyak. Selain itu, malam tadi, data PMI Manufaktur AS dilaporkan melemah sehingga sedikit melemahnkan performa Dolar AS.


Harga emas bulion untuk pengiriman segera mengalami penurunan sebanyak 0.7 persen ke posisi $1,203.45 per ons, dan diperdagangkan pada $1,205.47 pada pukul 8:55 pagi waktu Singapura, demikian menurut data harga Bloomberg. Harga emas malam kemarin reli hingga memuncaki posisi $1,221.43, level tertinggi sejak tanggal 30 Oktober, terus mendaki dari level rendah tiga minggunya di $1,142.88 sering dengan para investor yang mengakhiri pertaruhannya pada harga yang lebih rendah.

Kenaikan emas sebanyak 3.8 persen kemarin, yaitu yang tertinggi sejak bulan September 2013, dikarenakan oleh harga minya mentah yang juga sempat bangkit dari level rendah lima tahun. Dalam beberapa waktu terakhir, diketahui bahwa harga emas terus merosot akibat mata uang AS yang melejit hingga 8.3 persen tahun ini di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan segera menaikkan suku bunganya pada pertengahan 2015 mendatang.

Sementara itu, harga emas berjangka di Comex New York untuk pengiriman Februari diperdagangkan pada $1,210.90 per troy ons atau turun tipis 0.07 persen setelah menyentuh level rendah di $1,141.80 dan level tinggi di $1,220.50.

Penguatan Jangka Pendek

Malam tadi, Dolar AS sempat melemah dengan laporan dari ISM mengenai PMI Manufaktur AS yang menurun ke posisi 54.8 pada bulan November dari 55.9 pada bulan Oktober. Penurunan tersbeut di bawah ekspektasi par analis yang mengharapkan penurunan hanya akan sampai 55.0.

Menurut analis HSBC Securities, James Steel, Dolar AS masih menjadi mata uang primadona dan kemungkinan akan menjadi sandungan terbesar bagi emas. Steel menuliskan catatan pada Bloomberg bahwa short exiting di pasar hanya akan memberikan dampak penguatan dalam jangka pendek.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE