Menu

Emas Lemas Kehilangan Support, Referendum Swiss Menangkan "No"

N Sabila

Harga emas terpelanting setelah referendum emas Swiss menyuarakan penolakan atas rencana bank sentral (SNB) untuk mengakumulasi emas bulion dan penambahan minyak yang terus merosot ke level rendah lima tahun. Kondisi seperti ini akhirnya memangkas permintaan terhadap emas.

Harga emas terpelanting setelah referendum emas Swiss menyuarakan penolakan atas rencana bank sentral (SNB) untuk mengakumulasi emas bulion dan penambahan minyak yang terus merosot ke level rendah lima tahun. Kondisi seperti ini akhirnya memangkas permintaan terhadap emas.


Emas bulion untuk pengiriman segera anjlok sebanyak 2.1 persen ke posisi $1,142.88 per ons, level terendah sejak tanggal 7 November, ketika harga emas juga sempat mencapai level rendah di $1,132.16. Logam mulia tersebut diperdagangkan pada $1,152.09 pada pukul 12:06 siang waktu Singapura, demikian menurut cacatan harga Bloomberg.

Emas mencetak kejatuhannya untuk bulan ketiga pada bulan November akibat The Fed yang mengakhiri program pembelian obligasinya. Selain itu, target inflasi dua persen yang dituju oleh AS pun gagal tercapai akibat rendahnya harga minyak. Harga minyak mentah jatuh ke level terendah sejak tahun 2010 lalu akibat OPEC yang tidak mengubah kebijakan mengenai suplai minyak saat ini. Ditambah lagi, proposal "Save Our Gold"yang ditujukan kepada SNB diputuskan ditolak dengan hasil perolehan suara "No" 77 persen dibandingkan dengan suara "Yes" yang hanya 23 persen. Suara No berarti SNB tidak akan menambah cadangan emasnya hingga 20 persen seperti yang direncanakan dalam proposal.

Fokus Ke Kebijakan Bank Sentral Lagi

"Harga logam mulia terseret turun oleh rendahnya harga minyak serta inflasi negara-negara maju yang masih rendah," ungkap Sun Yonggang, ahli strategi dari makroekonomi dari Everbright Futures Co. Menurut Yonggang, saat ini (harapan) dukungan yang pernah muncul dari Swiss sudah tak lagi dihitung, fokus untuk emas kembali pada divergensi kebijakan bank-bank snetral dunia, utamanya AS, Jepang, China, dan Zona Euro.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE