Menu

Emas Mendatar, Belum Mampu Bangkit Sejak Tergerus NFP

M Septian

Hari ini (09/10), emas masih mendekam pada posisi terendah tiga bulan dari penurunan harga delapan hari berturut-turut akibat menyeruaknya ekspektasi pada kenaikan suku bunga Amerika Serikat.

Hari ini (09/11), emas masih mendekam pada posisi terendah tiga bulan dari penurunan harga delapan hari berturut-turut. Ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga Amerika Serikat semakin menyeruak setelah NFP AS melampaui perkiraan.

Spot emas hanya sedikit beranjak ke USD 1,093 per troy ons, setelah mengalami pekan terburuk sejak dua tahun belakangan. Jumat (06/11) lalu, logam mulia ini terpuruk ke 1,1084.90 Dolar AS, terendah sejak Agustus 2015, setelah laporan NonFarm Payroll melonjak melebihi perkiraan. Saat ini emas hanya berselisih 16 Dolar saja dari titik terendah lima setengah tahun yang sempat tersentuh bulan Juni lalu.

Pengusaha di luar sektor pertanian menambah 271,000 pekerjaan selama bulan Oktober, terbesar selama 10 bulan. Angka pengangguran di AS juga turun ke angka 5 persen. Setelah laporan tersebut dipublikasikan, kemungkinan meningkatnya suku bunga tahun ini dilansir semakin bertambah menjadi 70 persen dari 58 persen, dan mengantarkan Dolar AS menanjak. Emas sebagai investasi non-bunga dipercaya akan terpukul oleh kenaikan suku bunga acuan.

Isu kenaikan suku bunga AS masih menjadi topik utama selama seminggu ke depan; para investor akan memantau retail sales AS, producer prices dan consumer sentiment sebagai indikasi lanjutan mengenai kenaikan suku bunga AS di bulan Desember. Data inflasi dari China juga patut dijadikan refrensi seperti halnya laporan pertumbuhan ekonomi di Zona Euro.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE