Menu

Emas Menjulang, Tertundanya Kenaikan Suku Bunga AS

M Septian

Hari ini (07/10), harga komoditas logam semakin bersinar disebabkan oleh bertambah banyaknya laporan yang menunjukkan ekonomi AS sedang melambat. Emas menjulang hampir menyentuh tingkat tertinggi dua minggunya akibat pandangan dari para investor mengenai penundaan kenaikan suku bunga AS hingga tahun depan.

Hari ini (07/10), harga komoditas logam semakin bersinar disebabkan oleh bertambah banyaknya laporan yang menunjukkan ekonomi AS sedang melambat. Emas menjulang hampir menyentuh tingkat tertinggi dua minggunya akibat pandangan dari para investor mengenai penundaan kenaikan suku bunga AS hingga tahun depan.

Di bursa Comex New York, kontrak berjangka emas pengiriman Desember diperdagangkan naik 0.06 persen menjadi 1,147 Dolar AS per troy ons. Kemarin emas hanya bergerak mendatar, tertahan oleh aksi ambil untung dari kenaikan harga emas akhir pekan lalu. Namun kemudian naik hingga sempat mencapai level USD 1,151.20, tertiggi sejak 24 September silam.

Harga komoditas logam-logam lain juga menanjak seperti perak yang mendekati level tiga setengah bulan tertingginya USD 16.08 pada sesi sebelumnya. Tembaga naik 0.12 persen menuju USD 2.360. Platinum telah menguat selama empat hari berturut, sedangkan palladium mendekati tingkat tertingginya Juni lalu.

 

Rentetan Data Ekonomi AS Yang Mengecewakan

Kemarin (06/10), Badan Analisa Ekonomi AS melaporkan defisit neraca perdagangan semakin bertambah besar menjadi sebesar -48.3 milyar Dolar AS atau lebih buruk jika dibandingkan dengan bulan lalu yang hanya -41.8 milyar. Hal ini disebabkan oleh ekspor AS yang terpukul akibat keadaan ekonomi global dan impor dari China yang melonjak. Data tersebut, menambah rentetan laporan yang mengecewakan pada perekonomian Amerika Serikat setelah pekan lalu laporan Nonfarm Payrolls juga lemah yang semakin menyingkirkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada tahun ini.

IMF juga kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk kedua kalinya selama tahun 2015 ini. Dengan mengutip lemahnya ekonomi China dan harga komoditas, IMF mengestimasikan perekonomian dunia hanya bertumbuh sebesar 3.1 persen tahun ini dan 3.6 persen tahun 2016 nanti. Kedua estimasi tersebut 0.2 persen lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi IMF Juli lalu. Sebelumnya di bulan April IMF telah menurukan proyeksi tahun 2015 sebesar 0.4 persen dan pertumbuhan tahun 2016 juga diturunkan 0.2 persen.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE