Menu

Emas Meroket Terdukung Notulensi The Fed Dan Konflik Israel-Palestina

SFN

Harga emas pada Kamis (10/07) pagi ini bergerak mendekati level tertingginya dalam satu minggu seiring dengan terjungkalnya Dolar AS akibat notulensi rapat The Fed yang tak memaparkan kejelasan mengenai kenaikan suku bunga. Permintaan pun melonjak sehubungan dengan ketegangan yang kembali tersulut antara Israel dan Palestina.

Harga emas pada Kamis (10/07) pagi ini bergerak mendekati level tertingginya dalam satu minggu seiring dengan terjungkalnya Dolar AS akibat notulensi rapat The Fed yang tak memaparkan kejelasan mengenai kenaikan suku bunga. Selain itu, permintaan akan logam mulia ini pun melonjak sehubungan dengan ketegangan yang kembali tersulut antara Israel dan Palestina.


Menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg, harga emas bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada nilai $1,329.84 per ons pada pukul 9:13 pagi di Singapura dari $1,327.83 kemarin. Pada tanggal 9 Juli kemarin, emas merangkak naik ke $1,332.20 tertinggi sejak tanggal 1 Juli. Sementara itu di Comex, New York, emas berjangka untuk pengiriman Aguatus diperdagangkan pada $1,327.70 per troy ons atau naik 0.26% setelah menduduki level rendah di $1,318.90 dan level tinggi $1,328.30 pada malam hari tadi.

Notulensi FOMC untuk rapat The Fed yan telah digelar pada bulan Juni lalu menunjukkan bahwa beberapa pejabat The Fed merasa prihatin atas sikap para investor yang kemungkinan telah "puas" dengan outlook perekonomian saat ini. Selain itu, tak ada petunjuk yang berarti mengenai pelaksanaan kenaikan suku bunga seperti yang diekspektasikan pasar. Akibatnya, Dolar AS pun anjlok dan harga emas melompat.

Konflik Israel-Palestina Menambah Support Emas

Hingga setengah tahun ini, harga emas tercatat telah naik 10% akibat berbagai ketegangan politik yang terjadi di dunia. Yang terbaru, Israel dikabarkan kembali melakukan penyerangan militer di Jalur Gaza sejak tanggal 7 Juli 2014. Sejumlah 30 kota di Rafah, Gaza bagian selatan menjadi target penyerangan pesawat tempur Israel. Serangan tersebut dilancarkan Israel setelah Hamas menggempur wilayah Israel selatan. Dua kubu tersebut saling melancarkan serangan balasan.

"Emas terdorong oleh rilis risalah rapat The Fed sehingga menekan Dolar. Selain itu, ketidakstabilan politik yang terjadi di wilayah Timur Tengah serta Rusia menjadi tambahan support bagi emas." demikian diungkapkan oleh Huang Wei, analis dari Huatai Great Wal Futures Co. di Shanghai kepada Bloomberg.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE