Menu

Emas Naik Di Level Rendah, Masih Tunggu Amerika

M Septian

Siang ini (09/09), harga emas beranjak naik, namun tetap berada pada level terendahnya. Para investor masih menanti penentuan waktu peningkatan suku bunga AS.

Siang ini (09/09), harga emas beranjak naik, namun tetap berada pada level terendahnya. Para investor masih menanti penentuan waktu peningkatan suku bunga AS. Ferdi Jo menganalisa emas akan kembali bearish pada kisaran 1,121.

Kontrak berjangka emas pengiriman Desember di bursa Comex naik 0.09 persen ke USD 1,122 per troy ons. Setelah semalam tadi harga emas naik mematahkan pelemahan empat hari berturut-turut akibat berlanjutnya penderitaan ekonomi China dan penentuan waktu kapan naiknya suku bunga oleh the Fed tetap menjadi fokus utama. Emas bergerak stabil pada perdagangan hari Senin (07/09), dipengaruhi oleh liburnya pasar modal Amerika untuk memperingati Hari Buruh.

"Emas akan cenderung diperdagangkan pada kisaran yang relatif ketat hingga rapat FOMC minggu depan," kata James Gardiner trader emas MKS Group dikutip dari CNBC. "Level support utama terletak pada USD 1,116, sementara resistance di USD 1,126-1,127," kata Gardiner lagi.

Prospek naiknya suku bunga AS telah menekan harga emas selama tahun ini. Kenaikan suku bunga akan melemahkan aset non-bunga seperti emas dan menguatkan nilai Dolar. Analis HSBC, James Steel berpendapat keputusan untuk tidak menaikkan suku bunga dalam pertemuan September akan mendorong harga (emas). Dalam interviewnya kepada Financial Times, Steel menyatakan bahwa the Fed harus menunda naiknya suku bunga hingga perekonomian global lebih stabil.

"Perekonomian dunia terlihat begitu kesulitan jika AS melakukan langkah yang terlalu cepat (menaikkan suku bunga) di tengah keadaan yang seperti ini, saya rasa hal itu akan berpengaruh ke negara-negara lain cukup parah," menurut Kaushik Basu. Para analis juga menganggap bahwa emas gagal menarik perhatian para investor sebagai investasi safe-haven saat lemahnya saham-saham akibat kekhawatiran pada perekonomian China, yang terlihat dari logam mulia ini kesulitan menentukan arah di luar kebijakan moneter AS. Mereka (analis) juga berpendapat peluang naiknya suku bunga AS pada pertemuan FOMC bulan September ini adalah 50-50.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE