Menu

Emas Naik Tipis, Menunggu Sentimen Kebijakan Moneter The Fed

Utari

Harga emas meningkat tipis pada sesi perdagangan Asia hari Selasa pagi ini (26/07) seiring dengan tidak adanya rilis data penting dan kini para investor tetap memberikan perhatian mereka terhadap review kebijakan kenaikan tingkat suku bunga AS oleh bank sentral AS.

Harga emas meningkat tipis pada sesi perdagangan Asia hari Selasa pagi ini (26/07) seiring dengan tidak adanya rilis data penting dan kini para investor tetap memberikan perhatian mereka terhadap review kebijakan kenaikan tingkat suku bunga AS oleh bank sentral AS. Saat berita ini diturunkan, XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,319 dolar AS.

 

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember cenderung flat dan diperdagangkan di kisaran level harga 1,319 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan September naik tipis menjadi 19.69 dolar AS per troy ons dan harga tembaga futures relatif stagnan di kisaran level harga 2.217 dolar AS per pound.

Meski emas masih naik lebih dari lima persen sejak warga Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa dalam referendum beberapa pekan lalu, selama sesi perdagangan hari Selasa malam kemarin, harga emas mengalami penurunan karena dolar AS menunjukkan adanya penguatan. Kondisi tersebut juga sejalan dengan pelaku pasar yang menunggu rapat anggota FOMC selama dua hari di kota Washington D.C untuk mengetahui tanda dan sinyal terhadap outlook tingkat suku bunga jangka panjang oleh the Fed.

Investor Tetap Berfokus Pada Hasil Rapat FOMC

Selain itu, sebagian besar trader komoditas memilih tidak melakukan aksi tertentu karena trader logam mulia ini sedang menantikan rapat kebijakan oleh pejabat the Fed yang akan digelar. Disamping itu, FOMC kemungkinan tidak akan memutuskan untuk mengubah tingkat suku bunganya, tapi bank sentral tersebut bisa jadi akan memberikan petunjuk dan sinyal lebih lanjut pada lini waktu kenaikan suku bunga AS di masa mendatang.

Sejak komite FOMC mengadakan rapat pada pertengahan Juni lalu, beberapa perkembangan ekonomi serta geopolitik yang penting mungkin akan mendorong anggota FOMC untuk mengubah prediksi kenaikan suku bunga AS jangka panjang. Isi notulen rapat pada awal bulan Juli lalu mengindikasikan bahwa sebagian besar pejabat penting the Fed tersebut meyakini lebih baik melihat dampak referendum Brexit terhadap pasar finansial global sebelum memutuskan kapan akan diberlakukannya pengetatan kebijakan moneter di AS.

Setelah pasar finansial secara global relatif lebih stabil karena sebelumnya kepanikan tak bisa dihindarkan pasca Brexit, Gubernur The Fed, Daniel Tarullo menyatakan pada sebuah forum di kota Washington, dia merasa sistem di pasar finansial global telah mempersiapkan diri cukup baik untuk mengatasi efek negatif dari keputusan Brexit. Sedangkan Ketua The Fed, Janet Yellen sejauh ini belum mengungkapkan pada publik perihal dampak dari referendum Inggris terhadap perekonomian dunia.

Seperti yang sudah diketahui, apabila anggota FOMC tersebut menaikkan tingkat suku bunga AS maka harga emas akan cenderung menurun (bearish) dan harus bersaing ketat dengan aset berimbal balik bunga. Sampai dengan kini, harga emas tetap suportif sebagai sebuah aset safe haven setelah G20 masih menyatakan keprihatinan dan kecemasan secara meluas terkait dengan kekuatan pada ekonomi global dalam sebuah konferensi di Chengdu, China.

 


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE