Menu

Emas Semakin Tenggelam Setelah Laporan Inflasi AS

M Septian

Emas semakin tenggelam saat perdagangan sesi Asia hari Rabu (18/11) karena mendapat tekanan dari ekspektasi bahwa Amerika Serikat yang mungkin akan meningkatkan suku bunga pada bulan depan. Kemarin laporan inflasi AS juga menunjukkan peningkatan.

Emas semakin tenggelam saat perdagangan sesi Asia hari Rabu (18/11) karena mendapat tekanan dari ekspektasi bahwa Amerika Serikat yang mungkin akan meningkatkan suku bunga pada bulan depan. Kemarin laporan inflasi AS juga menunjukkan peningkatan.

Spot emas turun 1.1 persen menjadi USD 1,070.18 dan sempat mencapai level 1,065.18 terendah sejak Februari 2010. Sementara kontrak berjangka emas pengiriman Desember melemah 1.4 persen ke 1,068.60. Buliion telah mengalami penurunan harga pada 14 sesi dari 15 sesi perdagangan terakhir di bawah tekanan dari kemungkinan langkah Federal Reserve yang menambah tingkat bunga acuan bulan Desember nanti.

Kemarin (17/11), Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan statistik Consumer Price Index (CPI) dari bulan ke bulan yang menanjak 0.2 persen pada bulan Oktober, terdukung oleh kenaikan yang cukup besar dalam harga Perawatan Medis, Pendidikan dan Wisata. Bila ditarik dari basis tahunan, CPI AS Oktober juga naik 0.2 persen jika dibanding dengan bulan September lalu yang mendatar. "Jika inflasi mulai meningkat, Fed akan merasa jauh lebih mantap pada langkah untuk menaikkan suku bunga," kata analis Ava Trade, Naeem Aslam.

Inflasi jangka panjang masih bertahan di bawah target the Fed 2 persen selama tiga tahun terakhir. Pekan lalu, wakil ketua Stanley Fischer mengungkapkan harapannya pada inflasi bergerak menuju target di tahun depan sebagai faktor pendukung sementara dari kuatnya Dolar AS dan harga energi yang terus surut. Kenaikan suku bunga dipandang sebagai bearish bagi emas, yang akan semakin sulit bersaing dengan aset berimbal hasil tinggi.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE