Menu

Emas Tak Berdaya Melawan Dolar AS Yang Berjaya Pasca FOMC

N Sabila

Emas tumbang ke level terendah delapan setengah bulan pada Kamis (18/09) siang ini, seiring dengan melompatnya indeks Dolar ke puncak empat tahun setelah kebijakan The Fed. Sekali lagi, Janet Yellen sebagai Ketua The Fed, tidak mengemukakan dengan jelas kapan pelaksanaan kenaikan suku bunga.

Emas tumbang ke level terendah delapan setengah bulan pada Kamis (18/09) siang ini, seiring dengan melompatnya indeks Dolar ke puncak empat tahun setelah kebijakan The Fed. Sekali lagi, Janet Yellen sebagai Ketua The Fed, tidak mengemukakan dengan jelas kapan pelaksanaan kenaikan suku bunga.


Harga emas untuk pengiriman segera melorot sebanyak 0.6 persen ke angka $1,216.30 per ons. Level tersebut merupakan yang terendah sejak tanggal 2 Januari. Menurut Bloomberg, logam mulia ini diperdagangkan di $1,223.88 pada pukul 11:41 pagi di Singapura.

Sedangkan di Comex, New York, emas berjangka untuk pengiriman Desember loss sebanyak 1.6 persen di $1,216.60 per ons nya. Angka tersebut juga merupakan yang terendah sejak bulan Januari, dan diperdagangkan pada $1,224.20.

"Secara teknikal, emas memang tampak memprihatinkan. Dengan level psikologis $1,200 dan level kritis $1,180 saat ini, sangat besar kemungkinan bahwa level-level tersebut akan teruji beberapa hari ke depan pada pekan ini," demikian ungkap Jason Cerisola, delaer di MKS Group.

Emas Fisik Diburu

Satu hal yang dapat mendukung harga emas saat ini adalah permintaan terhadap emas fisik, terutama dari Asia. Emas batangan yang turun hingga ke $1,200 per ons akan menarik bagi para pemburu harga emas murah.

Dolar AS memang tengah menguat bahkan sebelum FOMC mengumumkan kebijakannya dini hari tadi. Kencangnya spekulasi bahwa The Fed akan segera menaikkan suku bunga setelah tapering QE berakhir masih menjadi motor utama penopang Dolar AS. Walaupun pada kenyataannya, The Fed tak menyebutkan kapan pastinya moneter ketat akan diberlangsungkan.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE