Menu

Emas Tak Mampu Pulih Dari Pelemahan Semalam

M Septian

Emas mendekam mendekati level terendah empat minggu lalu. Masih bertahan pada kerugian dari penurunan terbesarnya dalam dua bulan terakhir selama tadi malam, akibat menguatnya pasar modal dan terbebani oleh ketidakpastian naiknya suku bunga AS.

Emas mendekam mendekati level terendah empat minggu lalu. Logam mulia ini masih bertahan pada level rendah setelah penurunan terbesarnya dalam dua bulan terakhir sepanjang malam tadi, akibat menguatnya pasar modal dan terbebani oleh ketidakpastian naiknya suku bunga AS.

Spot emas beranjak sedikit di kisaran USD 1,106.60 per troy ons setelah jatuh 1.4 persen pada sesi sebelumnya; penurunan terbesar sejak 20 Juli. Kemarin logam mulia ini terpuruk ke USD 1,101.00 per troy ons, level terendah semenjak 11 Agustus silam. Di bursa Comex, emas diperdagangkan sedikit menguat 0.4 persen menuju 1,105.90 Dolar AS per troy ons, belum pulih dari pelemahan 1.7 persen semalam di tengah peluncuran langkah-langkah stimulus lanjutan oleh China untuk menghidupkan kembali perekonomiannya yang lesu.

Kementerian Keuangan China menyatakan akan meluncurkan kebijakan fiskal yang lebih kuat dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonominya. Kebijakan itu termasuk potensi pemotongan pajak untuk usaha kecil, serta alokasi dana untuk proyek-proyek infrastruktur. Sebagai bagian dari proposal tersebut, kementrian menyetujui dua proyek jalur kereta yang bernilai hampir 70 miliar Yuan atau 11 miliar Dolar AS.

Saham-saham di bursa Eropa dan Asia ditutup menguat hari Rabu (09/09) kemarin, meskipun saham AS jatuh. Kenaikan Dolar AS menggenjot reli di ekuitas global yang membantu meyakinkan para investor bersamaan dengan tanda-tanda bahwa pemerintah China dan Jepang sedang menyiapkan stimulus ekonomi baru. Reli di pasar modal mereduksi permintaan terhadap emas sebagai investasi safe-haven, sedangkan menguatnya Dolar juga menyebabkan harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Trader-trader juga masih menanti petunjuk mengenai penentuan waktu kenaikan suku bunga yang mungkin terjadi saat rapat Bank Sentral Amerika Serikat 17 September nanti. Data perekonomian hari Rabu menunjukkan lowongan baru yang dibuka di AS melonjak ke rekor tinggi pada bulan Juli dan pekerja tampaknya mengalami kesulitan mengisinya. Ini adalah tanda-tanda terbaru ketatnya pasar tenaga kerja yang bisa saja menekan the Fed untuk segera meningkatkan suku bunga.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE