Menu

Emas Terangkat Kenaikan Permintaan China Dan Aksi Short Covering

Utari

Harga emas mulai naik di tengah pelemahan Dolar AS seiring dengan kenaikan permintaan emas dari China dan aksi short-covering oleh sebagian besar investor.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Kamis (29/12) ini mengalami kenaikan cukup signifikan dan menuju ke level tertingginya dalam dua minggu terakhir. Hal ini terjadi sejalan dengan maraknya aksi short-covering di kalangan investor. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di level harga 1,147 Dolar AS. Di samping itu, harga emas bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menguat menjadi Rp 587,000 dari sebelumnya Rp 586,000.

 

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari meningkat sebesar 0.66 persen ke level harga 1,148 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Maret diperdagangkan di level 16.15 Dolar AS per troy ons, naik sebesar 0.73 persen, dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Maret berada di level 2.507 Dolar AS per pound.

Pada sesi perdagangan hari Rabu kemarin, harga emas terpantau meningkat karena tindakan short-covering trader dan pelemahan mata uang Dolar AS. Selain itu, kenaikan harga emas kemarin juga disebabkan oleh peningkatan permintaan logam mulia ini dari China dan Rusia.

Prospek Emas Jangka Pendek Masih Suram

Menurut seorang analis di ThinkMarkets, Naeem Aslam, outlook jangka pendek logam mulia emas masih kurang cerah dan harga emas diprediksi akan cenderung bearish. Prospek terkait pengetatan kebijakan moneter AS serta outlook pertumbuhan ekonomi global yang cemerlang diperkirakan akan membebani harga emas pada tahun 2017 nanti. Meski demikian, Naeem Aslam meyakini, berbagai berita terkait kondisi perekonomian di bawah Donald Trump akan mendukung harga emas.

Seperti yang diketahui bahwa sepanjang bulan Desember, harga logam mulia emas terus mengalami pelemahan signifikan, sejalan dengan kenaikan minat investor terhadap aset berimbal balik bunga AS pasca kemenangan Donald Trump. Di samping itu, berkembangnya spekulasi bahwa pemerintahan baru AS dapat mendorong pertumbuhan ekonomi AS serta tingginya ekspektasi kenaikan suku bunga AS oleh the Fed pada tahun 2017, menyebabkan harga emas sulit naik dan cenderung diperdagangkan di level rendah.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE