Menu

Emas Terbenam Akibat Devaluasi Yuan

N Sabila

Emas melorot pada hari Selasa (11/08) ini bersama dengan menguatnya Dolar AS setelah China mendevaluasi mata uangnya demi menyokong perekonomian yang tengah melambat. Akibatnya, hal ini menambah tekanan pada harga emas ditambah lagi dengan spekulasi tentang kenaikan tingkat suku bunga AS bulan depan.

Emas melorot pada hari Selasa (11/08) ini bersama dengan menguatnya Dolar AS setelah China mendevaluasi mata uangnya demi menyokong perekonomian yang tengah melambat. Akibatnya, hal ini menambah tekanan pada harga emas ditambah lagi dengan spekulasi tentang kenaikan tingkat suku bunga AS bulan depan.

Beijing Lemahkan Yuan

Beijing menjatuhkan nilai tukar Yuan ke level terendahnya dalam kurun waktu hampir tiga tahun, pada hari ini, tepatnya setelah mempelajari data-data ekonomi Tiongkok yang memburuk. Menurut analisa dari Howie Lee, dari Phillip Futures Singapura yang diwawancarai oleh Reuters, tak ada yang menyangka kebijakan ini akan diterapkan. Jadi menurut Lee, emas akan mengalami "penderitaan" baru akibat hal ini. Harga emas akan terus tertekan setelahnya.

Emas telah tergelincir hingga 0.6 persen ke harga $1,097.46 per ons pada pagi hari tadi setelah naik ke level tinggi $1,108.80 malam tadi, level yang terendah sejak tanggal 21 Juli. Pada hari Senin kemarin, bulion merangkak naik hingga hampir 1 persen pada hari Senin, level terbesarnya sejak tanggal 18 Juni, karena mundurnya Dolar sesaat pasca laporan NFP. Sementara itu, emas berjangka untuk pengiriman Desember mengalami penurunan 0.7 persen ke harga $1,096.40 per ons.

Harga emas telah terpukul oleh ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga The Fed tahun ini, pertama kalinya sejak tahun 2006. Para investor pun memotong posisi mereka pada aset-aset non-interest, termasuk bulion, dan menaikkan pertaruhan mereka terhadap Dolar.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE