Menu

Emas Terjungkal Setelah Rilis Data Perdagangan China

M Septian

Emas kembali terjungkal setelah data perdagangan China yang menunjukkan ekspor sedikit lebih baik dari yang diprediksikan, sementara impor masih tetap mengecewakan. Para trader juga masih menanti indikasi mengenai kenaikan suku bunga AS.

Emas kembali terjungkal setelah data perdagangan China yang menunjukkan ekspor sedikit lebih baik dari yang diprediksikan, sementara impor masih tetap mengecewakan. Para trader juga masih menanti indikasi mengenai kenaikan suku bunga AS.

Neraca Perdagangan China bulan September mencatatkan surplus 376.2 milyar Renminbi dibanding dengan RMB 368 milyar Agustus lalu. Impor turun 17.7 persen di bawah prediksi melemah 15 persen. Namun ekspor tercatat 1.1 persen lebih baik dari penyusutan 6.3 persen bulan sebelumnya. Menurut data resmi kantor bea cukai China pelemahan Yuan baru-baru ini telah mendorong naiknya ekspor.

Kontrak berjangka emas pengiriman Desember di bursa Comex terkikis 0.64 persen menjadi 1,157 Dolar AS per troy ons. Kemarin emas telah mendapatkan keuntungan dengan terlempar ke level tertinggi tiga bulannya akibat melemahnya Dolar AS. Logam mulia ini telah pulih dari penurunan harga yang sempat menyentuh level terendah hampir satu dekade. Emas telah berbalik menguat sekitar 6 persen sejak anjlok di bawah USD 1,080 per troy ons akhir Juli silam.

Perkembangan Terbaru Mengenai Kenaikan Suku Bunga AS

Bulan lalu, the Fed menurunkan proyeksi inflasi jangka panjangnya disebabkan oleh masalah pada pergerakan harga Dolar AS, anjloknya harga komoditas energi dan rendahnya pertumbuhan gaji. FOMC kini memproyeksi infilasi jangka panjang tak akan mencapai 2 persen hingga akhir 2018. Bank Sentral AS telah menunda kenaikan suku bunga saat rapat bulan September lalu. Seperti diketahui rendahnya suku bunga membuat emas menjadi lebih kompetitif terhadap investasi lain yang memberikan bunga.

Awal pekan ini, beberapa gubernur Federal Reserve akan memberikan pandangan mereka tentang keadaan ekonomi AS dalam serangkaian penampilan publik. Komentar mereka bisa saja mengindikasikan kapan FOMC akan meningkatkan Federal Funds Rate dalam dua pertemuannya tahun ini. Gubernur Fed Lael Brainard dalam pidatonya dini hari tadi menyampaikan bahwa Bank Sentral AS harus menunda kenaikan suku bunga hingga mendapat kejelasan mengenai lambatnya ekonomi global, masalah di China dan resiko internasional lain yang mungkin terjadi tak akan berdampak pada pemulihan ekonomi AS.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE