Emas Tersokong Lemahnya Data Penjualan Retail AS Januari

Emas masih mempertahankan penguatan setelah rebound dari level terendah dalam satu bulan seiring dengan jatuhnya angka penjualan retail AS kembali pada bulan Januari 2015. Akibatnya, laju pertumbuhan negara ekonomi terbesar di dunia tersebut diragukan dan emas, yang merupakan aset safe-haven, mendapat support dari hal ini.

Harga emas bulion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada $1,224.34 per ons pada pukul 8:53 pagi waktu Singapura dari posisi $1,221.98 pada hari Kamis, saat harga rebound dari posisi $1,215.30, level terendah sejak tanggal 9 Januari, demikian menurut data harga Bloomberg. Logam mulia tersebut masih menunjukkan loss untuk minggu ketiga, yang terpanjang sejak bulan September.

Retail AS Dan Negosiasi Utang Yunani

Harga emas bertambah hingga 3.4 persen tahun ini akibat krisis utang Yunani dan tambahan stimulus di Zona Euro. Asia pun mengimbanginya dengan pelemahan mata uang akibat menguatnya Dolar AS dan prospek kenaikan suku bunga The Fed. Pembicaraan antara negosiator Yunani dengan para pejabat Zona Euro yang dilaksanakan di Brussel kemarin pun berlangsung alot, dan akan dilanjutkan pada Senin depan karena kesepakatan belum tercapai.

Menurut catatan analisa dari Bank ANZ kepada Bloomberg, data penjualan retail AS yang dilaporkan lebih lemah daripada ekspektasi, menjadi alasan bagi bertambahnya daya tarik bulion, karena pada saat yang sama kekuatan Dolar AS mengendur. Sementara untuk masalah Yunani, Bank ANZ menyebutkan bahwa investor akan lebih memilih untuk menunggu sinyal-sinyal yang lebih kongkrit.

Harga emas untuk pengiriman April mengalami kenaikan hingga 0.3 persen ke posisi $1,224.40 per ons di Comex New York. Sedangkan harga perak untuk pengiriman segera mendapat perolehan 0.3 persen ke $16.9097 per ons.