Menu

Emas Turun Akibat Profit Taking, Investor Nantikan NFP

Pandawa

Harga Emas pada perdagangan hari Kamis (6/4) terpantau mengalami sedikit penurunan seiring dengan sebagian besar Investor melakukan aksi profit taking jelang NFP.

Harga Emas pada perdagangan hari Kamis (6/4) terpantau mengalami sedikit penurunan seiring dengan sebagian besar Investor melakukan aksi profit taking untuk mengamankan keuntungan jelang rilis data Non Farm Payroll akhir pekan. Pasar juga masih menantikan hasil pertemuan antara Trump – Xi Jinping untuk mengetahui keputusan apa yang disepakati kedua pemimpin negara adidaya tersebut.

 

Kenaikan tipis pada Dollar AS dan beberapa aksi profit taking setelah mengalami kenaikan pada hari sebelumnya menyebabkan harga Emas sedikit melemah” ucap Jonathan Butler, Analis ekonomi Mitsubishi di London.

Pelaku pasar tengah menanti rilis data NFP yang diprediksi menambah 174k pekerjaan baru pada bulan Maret setelah melonjak 235k pada periode sebelumnya. Rilis NFP diatas forecast akan mendorong Greenback menguat, sekaligus menekan Harga Emas yang akan memangkas gain sejak awal pekan.

Selain itu pertemuan Trump – Xi Jinping di Florida menjadi perhatian pasar mengingat Investor ingin melihat apakah Trump mampu melakukan negosiasi terhadap hubungan perdagangan antara AS dan China, serta menekan Beijing untuk berbuat lebih banyak atas program Nuklir Korea Utara yang berpotensi meningkatkan ketegangan geopolitik kawasan Asia Timur.

Sebelumnya hari selasa kemarin, Emas berhasil meraih 1261.15 Dollar per Troy Ounce yang merupakan level tertinggi sejak 27 Februari lalu. Namun Emas gagal melanjutkan trend bullish dan harus kembali turun menyentuh level 1243 terendah pekan ini, meski pada akhirnya kembali stabil diatas level 1250.

Pada pukul 20:24 WIB malam ini, Emas diperdagangkan pada level 1252.35 Dollar per troy ounce, menjauhi level tertinggi harian 1258.7. Sementara itu Emas Futures naik 0.4 persen di level 1253.5 Dollar per troy ounce.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE